Trump Segera Umumkan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
- REUTERS/Eliana Aponte
VIVA – Presiden Trump akan segera umumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kabar tersebut disampaikan oleh seorang pejabat senior di pemerintahan Trump.
Menurut pejabat tersebut, pernyataan sepihak itu akan segera disampaikan Trump hari ini, Rabu, 6 November 2017. Meski mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, namun Trump tak akan buru-buru memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Kabar tersebut, seperti dikutip dari BBC, 6 Desember 2017, datang terlebih dahulu sebelum Trump menyampaikan pidatonya siang ini waktu AS. Sebelumnya pemimpin Arab sudah memperingatkan Trump agar tak memindahkan Kedubes AS di Israel ke Yerusalem. Salah seorang pemimpin Arab mengatakan, jika itu dilakukan maka itu akan menjadi provokasi terang-terangan kepada umat Islam.
Pejabat pemerintahan Trump mengatakan, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan terlihat sebagai sebuah pengakuan nyata dari Presiden Donald Trump. Namun, batas-batas spesifik kota akan tetap tunduk pada kesepakatan status akhir, kata pejabat tersebut. Ia memastikan, status Yerusalem sebagai tempat suci tidak akan terpengaruh.
Pejabat itu juga mengatakan, Trump akan mengarahkan departemen negara bagian untuk memulai proses memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, tapi ini bisa memakan waktu beberapa tahun.
Diberitakan Reuters, 6 Desember 2017, menjelang pengumuman resmi ini, Trump dikabarkan telah menelepon beberapa pemimpin daerah untuk memberi tahu mereka bahwa dia memiliki rencana memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Namun proses tersebut terhalang proses pembangunan gedung yang belum selesai.
Yerusalem adalah wilayah suci bagi Palestina dan Israel. Perebutan Yerusalem telah menjadi konflik yang tak padam sejak puluhan tahun lalu. Israel selalu merujuk Jerusalem sebagai ibu kota mereka, sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negara Palestina.
Isu dukungan Trump terhadap klaim Israel atas seluruh wilayah Yerusalem, akan membalikkan kebijakan Amerika yang berlangsung selama ini bahwa status kota tersebut harus diputuskan dalam negosiasi dengan Palestina. Jika Trump benar-benar mendeklarasikan dukungan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, maka AS akan menjadi negara pertama yang melakukannya sejak 1948.