Leganya Mugabe, Tak Dijerat Hukum Setelah Berkuasa 37 Tahun
- REUTERS/Siphiwe Sibeko/File Photo
VIVA – Wajah Robert Mugabe tampak bahagia dan penuh kelegaan ketika akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Presiden Zimbabwe di bawah tekanan militer setelah berkuasa 37 tahun. Hal ini diungkapkan oleh pendeta yang mendampingi Robert Mugabe secara langsung.
Pastor Fidelis Mukonori, seorang imam Yesuit yang merupakan teman dekat Mugabe menertawakan laporan sebuah surat kabar yang menyatakan bahwa Mugabe menangis dan meratapi pengkhianatan para pemimpin militer yang meminta dia mengundurkan diri. Justru Mugabe dinilai lega karena mundur tanpa harus dijerat hukum.
Diketahui bahwa Mugabe selama ini juga kerap dikaitkan dengan kasus korupsi dan juga pelanggaran hak asasi manusia selama memerintah.
"Ketika dia selesai memberi tanda tangan, wajahnya hanya bersinar, tidak ada yang menangis kecuali mungkin ada malaikat yang menangis di suatu tempat," kata Mukonori kepada Reuters di Chishawasha, Zimbabwe.
"Bagi saya itu adalah pertanda bahwa dia menerima bahwa "ini sudah selesai', dia merasa lega bukan karena dia dirugikan tapi lega," tuturnya.
Dia mengatakan, Mugabe menyadari saat ini adalah akhir baginya ketika dia melihat 60.000 warga Zimbabwe melakukan demonstrasi besar yang menuntut dia meletakkan jabatan sejak dilantik sebagai perdana menteri pada 1980.
Presiden yang berusia 93 tahun itu akhirnya mau mundur setelah dipecat oleh partai ZANU-PF dan setelah dia menghadapi dakwaan pemakzulan oleh Parlemen Zimbabwe.