Bawa Bayi Saat Rapat, Anggota Dewan Ditolak Mentah-mentah
- Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
VIVA – Bila politikus perempuan di Australia dan Eropa beberapa waktu lalu diberi keleluasaan membawa bayi mereka saat rapat di parlemen, hal yang bertolak belakang terjadi di Jepang. Anggota Parlemen Daerah atau Dewan Kota bernama Yuka Ogata ditolak membawa serta bayinya ke dalam ruang rapat.
Dilansir laman BBC, rapat bahkan tidak dimulai hingga Yuka Ogata akhirnya menitipkan bayinya tersebut kepada temannya di luar ruang rapat.
Dewan Kota Kumamoto di Jepang menyatakan bahwa tindakan Yuka Ogata membawa bayi tersebut tidak sesuai dengan aturan yang ada, sebagaimana pengunjung dan peninjau juga tidak selalu diperbolehkan berada di ruang rapat.
Insiden itu terjadi pada Rabu, 22 November 2017. Saat itu, kali pertama Yuka Ogata membawa bayinya yang baru berusia tujuh bulan. Dia mengatakan, sebelumnya sudah meminta sekretariat Dewan Kota agar memperhatikan kebutuhan anggota Dewan yang memiliki bayi, namun sayangnya tidak diindahkan.
"Saya ingin Kantor Dewan ini menjadi tempat bagi perempuan yang juga memiliki tugas membesarkan anak, namun juga berprestasi di kariernya," kata Yuka Ogata.
Sementara itu, Sekretariat Dewan mengatakan bakal mempertimbangkan aspirasi tersebut termasuk membuat sejenis penitipan bayi dan anak. Diketahui bahwa Jepang termasuk negara yang sangat tradisional dalam hal gender. Kebanyakan wanita masih meninggalkan karier demi mengurus rumah tangga.
Sesuai dengan laporan World Economic Forum tahun 2017, tingkat kesenjangan gender di Jepang cukup buruk yaitu peringkat 114 di antara 144 negara. (art)
