Orang Bule Membatu Usai Digigit Serangga di Hutan Indonesia

Tangan mulai membatu setelah digigit serangga
Sumber :
  • Scleroderma UK/Metro.co.uk

VIVA – Hal tak biasa dialami oleh pemilik kebun binatang sekaligus ahli konservasi hewan, Rebecca Willers. Tak lama setelah dia digigit seekor serangga saat melakukan trekking di hutan, kedua tangannya mulai membatu hingga hampir tak bisa digerakkan.

Celine Dion Ungkap Tantangan Bernyanyi dengan Stiff Person Syndrome: Seperti Ada yang Mencekikmu

Sebagaimana dikutip Metro, 19 November 2017, Rebecca didiagnosis mengalami Diffuse Systemic Sclerosis yaitu kondisi yang menyebabkan terbentuknya kalsium di bawah kulit. Sindrom itu disebut mematikan dan belum ditemukan obatnya.

"Yang mengerikan, saya sadar perubahannya begitu cepat. Menurut dokter, tiga tahun mendatang kondisi membatu ini akan makin cepat juga," kata Rebecca.

Celine Dion Ungkap Penyakit Langka yang Dideritanya: "Saya Berharap Ada Keajaiban"

Dia mengatakan tak tahu akan bertahan berapa lama lagi dan tak bisa lagi mengerjakan tugas sebagai konservasionis. Sementara waktu, dia hanya berdiam di kantor dengan kegiatan terbatas.

Rebecca selama ini memimpin taman nasional alam liar Shepreth Wildlife Park di Cambridgeshire, Inggris. Disebutkan, kondisi membatu dialami usai dia melakukan trekking di Taman Nasional Kerinci Seblat di Indonesia pada tahun 2015.

Pada saat itu, Rebecca mengaku memang disengat sejenis serangga. Dia pada saat itu menjadi bagian tim Konservasi dan Proteksi Harimau yang Dilindungi.

Kisah Sofia Hart Tidak Punya Denyut Nadi, Bagaimana Bisa Bertahan Hidup?

Menurut dokter, sistem kekebalan tubuh Rebecca memberi pengaruh tak biasa setelah sekian lama perempuan itu menghabiskan waktu di hutan. Diduga sistem kekebalan tubuh bereaksi tak biasa terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya yang masuk melalui gigitan serangga. (one)
 
 

Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

IPMG Tegaskan Komitmen Kolaborasi Proses Pendaftaran Obat-obatan Inovatif dan Obat Penyakit Langka

Proses pendaftaran untuk obat baru yang sebelumnya memakan waktu 300 hari kerja, akan dipercepat menjadi 120 hari.

img_title
VIVA.co.id
5 Oktober 2024