Donald Trump: Indonesia Lepas dari Kemiskinan Sejak 1990
- REUTERS/Jorge Silva
VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji perkembangan demokrasi di Indonesia dan menjadi salah satu negara paling cepat perkembangannya di antara negara-negara G20.
Hal itu disampaikan Trump saat pidato di Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), di Vietnam, Sabtu, 11 November 2017.
Potongan video pidato Trump tersebut dilansir dalam akun Twitter Dede Budhyarto @kangdede78 yang di-retweet Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam akun Twitter-nya @pramonoanung, Sabtu, 11
November 2017 malam.
Dalam akun Twitternya, Pramono Anung menulis: Presiden @realDonaldTrump saja memberikan apresiasi kpd bangsa Indonesia, kita sendiri harus merawat dan membuat bangsa kita menjadi lbh kuat, demokratis dan mensejahterakan rakyatnya #KerjaBersama.
Presiden @realDonaldTrump saja memberikan apresiasi kpd Bangsa Indonesia, kita sendiri harus merawat dan membuat bangsa kita menjadi lbh kuat, demokratis dan mensejahterakan Rakyatnya #KerjaBersama https://t.co/14fJq5AeHC
— Pramono Anung (@pramonoanung) November 11, 2017
Sementara potongan video Trump tersebut antara lain berisi: sebuah kehormatan berada di Vietnam, di jantung Indo-Pasifik, untuk menghadap orang-orang dan pemimpin bisnis di kawasan ini.
Cerita yang sama... perubahan yang luar biasa yang telah dilihat di seluruh wilayah Indonesia yang telah membangun negeri dan institusi demokratis untuk memerintah wilayah yang luas, wilayah dengan lebih dari 13 ribu pulau.
Sejak tahun 1990 Indonesia telah mengangkat diri mereka dari kemiskinan menjadi salah satu negara yang paling cepat perkembangannya di antara negara-negara G20. Hari ini Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di bumi dan itu sangat mengesankan.
Hingga Sabtu, 11 November 2017 pukul 22.57 WIB, potongan pidato berdurasi 1 menit 29 detik itu di akun @kangdede78 tersebut telah disukai 94 akun dan diretweet 120 akun Twitter. (ren)
Potongan Pidato Presiden AS @realDonaldTrump tentang Indonesia, dalam Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vietnam. pic.twitter.com/oGihoUKheE
— Dede Budhyarto (@kangdede78) November 11, 2017