Kofi Annan: Asia Punya Peran Penting Atasi Masalah Global
- VIVA.co.id/Booby Andalan
VIVA – Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan berkesempatan menjadi pembicara pada forum AdAsia 2017 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Kehadiran Kofi Annan sekaligus menandai berakhirnya pertemuan dua tahunan yang digelar selama tiga hari itu.
Di hadapan 1.500 peserta dari 16 negara Kofi memaparkan berbagai persoalan global yang tumbuh dan berkembang dewasa ini. Bagi Kofi, sektor bisnis memiliki peranan yang cukup penting untuk memecahkan permasalahan global. Di dunia, perkembangan dunia bisnis di kawasan Asia menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan.
Itu sebabnya Kofi percaya Asia memiliki peran yang cukup penting dalam menanggulangi permasalahan global. Saat ini, menurut Kofi, Asia berperan penting dalam penanggulangan kemiskinan dan kelaparan yang menjadi permasalahan pelik dunia global.
Kata Kofi, dalam dua dekade Asia mampu menurunkan tingkat kelaparan yang cukup signifikan. “Asia memiliki peran yang cukup penting dalam penanganan masalah global. Dalam hal kelaparan, kurun waktu dua dekade turun sangat tajam. Asia sangat berpotensi menjadi pemimpin ekonomi global,” kata Kofi dalam pidatonya bertema ‘Created Positive Change’, Jumat, 11 November 2017.
Kofi melanjutkan, tumbuh pesatnya dunia bisnis di Asia tentu saja dibarengi dengan lahirnya para pengusaha sebagai penggerak ekonomi. Di sisi lain, tumbuh kembangnya bisnis bertalian erat dengan kebutuhan teknologi.
Meski kedua hal tersebut telah tumbuh dan berkembang, pada yang sama pula persoalan global seperti kemiskinan dan kelaparan belum hilang sepenuhnya di kawasan ini. Kofi menilai semestinya bisnis adalah jawaban atas tersebut. “Bisnis yang bisa menjawab tantangan global tersebut,” terangnya.
Tak hanya persoalan kemiskinan dan kelaparan belaka, Kofi menilai persoalan global lainnya yang juga dialami oleh Asia adalah kesenjangan yang cukup lebar antara kelompok kaya dan miskin, perkampungan kumuh, pendidikan, sanitasi dan sejumlah persoalan lainnya. Semua itu bisa ditanggulangi oleh para pelaku bisnis. Jika mereka mau menjadi penggerak utamanya, bukan hal sulit hal itu akan teratasi.
Kuncinya, tentu saja adalah praktik pembangunan berkelanjutan yagn merupakan lanjutan dari Milenium Development Goals (MDGs). Kofi yakin, perusahaan yang mengedepankan tanggung jawab dan bisnis dengan perspektif keberlanjutan, maka ia akan menjadi penguasa di sektor usaha.
“Saya percaya saat ini kita tengah berada di mana perusahaan bergerak melakukan bisnis dengan penuh tanggung jawab. Mereka juga pasti berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Niscaya, mereka akan menjadi perusahaan yang memimpin di masa yang akan datang,” ujarnya. (ase)