Ditahan, WNI Istri Pentolan Teroris Marawi Minta Tolong
- Reuters/Erick de Castro
VIVA – Istri dari Omar Khayam Maute, salah satu pemimpin kelompok militan Maute, meminta bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI setelah ditangkap oleh petugas polisi Kota Illigan, Filipina pada hari Minggu, 5 November 2017 waktu setempat.
Minhati Madrais yang merupakan warga negara Indonesia mengatakan bahwa dia merasa tidak aman karena belum ada seorang pun dari KBRI yang melakukan kontak sejak ia ditangkap.
"Saya merasa tidak aman di sini. Jadi tolong dari pihak kedutaan, selamatkan saya dan anak-anak saya," kata Minhati seperti diberitakan ABS-CBN, Senin, 6 November 2017.
Minhati mengatakan bahwa dia membaca berita tentang kematian suaminya melalui berita di internet dalam operasi militer di Marawi.
Maute dan Minhati Madrais bertemu sebagai teman sekelas di sebuah sekolah di Mesir. Mereka menikah setelah lulus dan tinggal di Indonesia sebelum kembali ke Filipina.
Kepala Inspektur Timoteo Pacleb, Direktur Regional Kepolisian Mindanao Utara mengatakan bahwa Madrais ditangkap di sebuah rumah di Steele Makers Division sekitar pukul 9.30 Minggu, 5 November 2017 waktu setempat.
Dia ditangkap bersama enam anaknya. Pacleb mengatakan bahwa mereka berkoordinasi dengan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan untuk hak asuh anak-anak itu sementara waktu.
Polisi mengatakan mereka sudah berkoordinasi dengan instansi terkait agar dapat menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Kepala Polisi Nasional Filipina Direktur Jenderal Ronald "Bato" Dela Rosa sebelumnya mengatakan bahwa istri pemimpin teroris Maute yang didukung ISIS tersebut juga dianggap sebagai target bernilai tinggi. (ase)