Ibu Kota Arab Saudi Diserang Rudal

Riyadh, Arab Saudi.
Sumber :
  • Dailymail

VIVA – Arab Saudi mengumumkan telah diserang sebuah rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman. Untungnya, rudal tersebut berhasil dicegat oleh otoritas Arab Saudi dan meledak sebelum sampai di daratan. Rudal balistik dari Yaman itu meledak di udara Ibu Kota Riyadh. 

Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi

Dikutip dari BBC, Minggu 5 November 2017, pejabat Arab Saudi dalam keterangan ke kantor berita Saudi Press Agency mengatakan, pecahan rudal tersebut mendarat di area bandara Riyadh.

Saksi mata melaporkan, mereka melihat puing rudal di parkir bandara. Sedangkan penduduk di Riyadh bagian utara merasakan jendela rumah mereka terguncang dengan ledakan keras yang diikuti dengan deru pesawat terbang rendah pada Sabtu malam waktu setempat.

Arab Saudi-Thailand Berselisih 30 Tahun karena PRT Pangeran

"Rudal diluncurkan tanpa pandang bulu untuk menargetkan area sipil. Puing rudal mendarat di daerah tak berpenghuni di sekitar bandara dan tak ada korban luka," jelas juru bicara koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, Turki Al- Maliki. 

Otoritas penerbangan sipil menegaskan, insiden itu tak mengganggu trafik penerbangan di Ibu Kota Arab Saudi tersebut.

Arab Saudi-Thailand Pulihkan Diplomatik Setelah 30 Tahun Tak Akur

Rudal tersebut diduga ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi yang berada di Yaman. Sedangkan kantor berita yang dikelola Houthi, Saba News, melaporkan rudal itu adalah jenis Burkan H2. 

Kelompok pemberontak itu diyakini punya akses ke persediaan rudal balistik Scud dan varian lainnya. 

Bukan kali ini saja kelompok Houthi menembakkan rudal ke area Arab Saudi. Pada Mei lalu, sehari sebelum Presiden AS, Donald Trump, berkunjung ke Arab Saudi, sebuah rudal ditembakkan dari jarak kurang dari 200 Km dari Riyadh. 

Situasi Yaman memang sedang berkecamuk. Yaman masih terjadi perang saudara, terbelah antara kelompok yang setia mendukung pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi yang diakui secara internasional. Sedangkan sebagian lainnya bergabung dengan kelompok pemberontak Houthi.

Dalam konteks tersebut, Arab Saudi turun tangan dan memimpin kampanye mengalahkan pemberontakan Houthi. Sejak 2015, koalisi pimpinan Arab Saudi itu sudah membombardir pemberontak Houthi. (one)

Selama ini perempuan Saudi hanya bekerja di bidang yang terbatas seperti guru dan tenaga kesehatan karena ketatnya pemisahan jender. (Reuters: Hamad I Mohammed)

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebuah lowongan kerja sebagai masinis perempuan di Arab Saudi dibanjiri oleh 28 ribu pelamar, padahal hanya 30 posisi yang tersedia. Antusiasme perempuan bekerja.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022