Trump Minta Teroris New York Dihukum Mati
- REUTERS/Andrew Kelly
VIVA – Presiden AS, Donald Trump, melalui akun Twitternya menulis agar pelaku teroris New York dihukum mati. Menurutnya, teroris tersebut tak menyesali perbuatannya.
Menurut Trump, teroris tersebut bahagia ketika meminta agar dikibarkan bendera ISIS di kamar perawatannya. " Teroris New York terlihat bahagia saat ia meminta agar bendera ISIS digantungkan di kamarnya di rumah sakit. Ia membunuh delapan orang dan melukai 12 orang lainnya. Ia harus dihukum mati," ujar Trump mlalui laman Twitternya dan dikutip oleh Reuters, 2 November 2017.
Selasa pagi waktu setempat, 31 Oktober 2017, kota New York dikagetkan dengan aksi serangan sebuah pikap yang melaju kencang dan menyerang pengendara sepeda dan pejalan kaki di kawasan WTC Manhattan. Sopirnya lalu keluar sambil memegangi senjata yang diduga senjata imitasi. Tapi sopir berhasil ditembak polisi sebelum dibawa ke tahahan. Akibat serangan itu delapan orang tewas, dan 12 lainnya luka berat.
Pelaku, Sayfullo Saipov, seorang pria keturunan Uzbekistan mengaku sengaja melakukan serangan saat Halloween, karena saat itu banyak orang yang berada dijalan. Ia mengaku terinspirasi ISIS, bahkan meminta agar bendera ISIS dikibarkan di kamar tempat ia dirawat.
Sikap teroris yang tetap bangga dengan ISIS meski sudah menewaskan delapan orang membuat Presiden AS Donald Trump marah. Ia melampiaskan kemarahannya dengan meminta hukuman mati dijatuhkan untuk teroris tersebut. (ren)