50 Tahun Berdiri, Asean Jadi Kekuatan Ekonomi Besar
- KBRI Roma
VIVA – ASEAN terbukti mampu menjaga stabilitas sosial politik di Asia Tenggara. Sempat diperkirakan menjadi ‘Balkan di Asia’, asosiasi negara-negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) kini justru menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia.
Dalam kurun waktu 50 tahun sejak dibentuk tanggal 8 Agustus 1967, keberhasilan menjaga stabilitas ini mencerminkan efektifnya “The Asean Way," sebuah cara untuk menangani masalah di Asean yang memilih untuk mengedepankan dialog dan konsensus sebagai mekanisme penyelesaian sengketa di kawasan. Pernyataan keberhasilan tersebut disampaikan Dr. Hassan Wirajuda pada seminar “Asean 50: The Way Forward – Asean’s Response to Changing International Strategic Landscape” di Roma, Senin 23 Oktober 2017.
“Di tengah situasi global yang tidak menentu saat ini, stabilitas kawasan di Asean dan Uni Eropa merupakan sumbangsih berharga bagi upaya perdamaian dunia,” demikian pandangan menteri Luar Negeri RI tahun 2001-2009 tersebut, seperti dikutip dari rilis yang diterima VIVA.co.id dari KBRI Roma, Selasa, 24 Oktober 2017.
Acara ini diselenggarakan KBRI Roma didukung lembaga think tank terkemuka Italia, Centro Studi Internazionali (CeSI) dalam rangka memperingati 50 tahun berdirinya Asean serta 40 tahun kerja sama Asean-Uni Eropa.
Wirajuda berpendapat, Asean perlu memperkuat restrukturisasi kelembagaan agar mampu semakin berperan dalam penyelesaian masalah-masalah kawasan sekaligus memperkuat dialog dengan negara ketiga dan mitra wicara.
Selain Dr. Hassan Wirajuda, hadir pula Direktur CeSI, Gabrielle Iacovino, sebagai panelis. Para peserta yang terdiri atas kalangan diplomatik, think tank dan akademisi, secara antusias terlibat dalam diskusi tentang bagaimana proses integrasi regional di Asean selama ini berjalan.
Sementara itu, dalam kerangka penguatan kerja sama Asean dan Uni Eropa, Wirajuda menyiratkan perlunya peningkatan saling pengertian antara kedua organisasi integrasi kawasan tersebut.
Sebelumnya, pada 20 Oktober 2017, Hassan Wirajuda juga memberikan kuliah umum bertema sama di Universitas Degli Studi di Napoli L'Orientale, Napoli, Italia. Universitas ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan tinggi Italia yang memiliki jurusan bahasa dan budaya Indonesia serta berorientasi pada studi kajian Asia.
Sebelum pelaksanaan kuliah umum, Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, yang juga hadir sebagai peserta, bertemu dengan Rektor Universitas L'Orientale, Prof. Elda Morlicchio, guna membahas upaya pembentukan Indonesian Corner.
Duta Besar Esti Andayani mengungkapkan bahwa pesatnya perkembangan ekonomi Asia Tenggara serta pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean dewasa ini, telah menjadikan Asean sebagai mitra kerja dan bisnis yang strategis bagi Uni Eropa. Pemerintah Italia secara khusus dalam berbagai kesempatan menyampaikan Indonesia memiliki peranan penting selaku motor penggerak dan mediator di kawasan.