Ke Asia, Trump Tak Datangi Zona Demiliterisasi Korsel-Korut
- Hong Ki-Won/Yonhap/via REUTERS
VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, batal mengunjungi zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan, selama kunjungannya ke Asia.
Keputusan ini sangat bertentangan, mengingat pada umumnya presiden AS yang berkunjung ke Korsel, selalu mengunjungi tanah wilayah pemisah dua negara tetangga itu.
"Ada unsur-unsur tertentu dari jadwal yang masih digarap," kata seorang pejabat di kantor administrasi. Trump, justru diundang oleh pemerintah Seoul untuk mengunjungi Kamp Humphreys, di bagian selatan Seoul yang jaraknya jauh dari DMZ.
"Keamanan bukan menjadi alasan. Presiden kemungkinan akan mengunjungi Kamp Humphreys, akan sangat sulit baginya untuk sempat mengunjungi kedua tempat itu," kata pejabat tersebut.
Semua presiden AS terakhir, kecuali George H.W. Bush, telah mengunjungi DMZ. Namun, ini tidak akan pernah terjadi bagi Trump, untuk mengubah rencananya di saat-saat terakhir.
Dilansir Channel News Asia, Selasa, 24 Oktober 2017, perbatasan DMZ yang lebarnya hanya empat kilometer, terbentang di antara laut dan jaraknya tidak jauh dari Seoul.
Sebagian besar perbatasan ini diisi dengan lahan pertanian, hutan, pagar kawat, menara pengawas, dan menara yang hampir kosong, yang semuanya digunakan untuk memutar audio-audio propaganda dari kedua sisi.
Kawasan ini dijaga oleh tentara Korea Utara dan Komando Perserikatan Bangsa Bangsa yang dipimpin Amerika Serikat, sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada 1953.
Meskipun namanya adalah zona demiliterisasi, nyatanya DMZ yang memisahkan kedua Korea adalah salah satu perbatasan ‘termiliter’ di dunia, yang dipenuhi oleh menara pengawas dan ranjau darat.