Filipina Deklarasikan Marawi Bebas ISIS
- REUTERS/Romeo Ranoco
VIVA – Pemerintah Filipina akhirnya mengumumkan berakhirnya lima bulan pertempuran di kota Marawi dan kemenangan melawan ancaman paling serius dari ekstremis kekerasan di Asia Tenggara.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, mengumumkan berakhirnya semua operasi terhadap kelompok militan yang terinspirasi oleh ISIS, setelah militer berhasil membunuh teroris lokal dan asing terakhir di kota tersebut.
"Setelah 154 hari Marawi dikepung oleh Maute yang terinspirasi ISIS, atau setelah seminggu sejak Panglima Tertinggi mengumumkan pembebasan Marawi, sekarang kami mengumumkan penghentian semua operasi tempur di Marawi," kata Lorenzana, seperti diberitakan CNN Filipina, Selasa, 24 Oktober 2017.
Lorenzana menegaskan bahwa pembunuhan 920 anggota kelompok Maute, termasuk pejuang asing dan pemimpinnya, telah mencegah penyebaran ekstremisme di Asia.
"Dengan menghancurkan upaya paling serius untuk mengekspor ekstremisme dan radikalisme kekerasan di Filipina, kami telah berkontribusi untuk mencegah penyebarannya di Asia," ujarnya.
Di kota Marawi, Wakil Komandan Gugus Tugas, Romeo Brawner mengatakan bahwa deklarasi Lorenzana itu berarti militer telah mengakhiri serangan mereka terhadap anggota Maute.
Pemimpin Abu Sayyaf Isnilon Hapilon, pemimpin Maute yakni Omar Maute dan Dr. Mahmud Ahmad militan asal Malaysia yang diketahui mendanai perang tersebut, telah terbunuh dalam masa 154 hari pertempuran.