Gatot ke AS untuk Penuhi Undangan Pangab AS
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sedianya akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan tanggal 23 hingga 24 Oktober 2017 di Washington DC. Namun, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak jadi hadir pada acara tersebut.
Demikian dikatakan Kapuspen TNI, Mayjen TNI Wuryanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 22 Oktober 2017. Wuryanto menjelaskan, Panglima TNI mendapat undangan secara resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Durford, Jr. Gatot sudah membalas surat tersebut, dan mengonfimasi kehadirannya.
“Panglima TNI mengirim surat balasan tersebut, karena menghormati Jenderal Joseph F. Durford, Jr. yang merupakan sahabat sekaligus senior Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,” kata Mayjen TNI Wuryanto, melalui rilis yang diterima oleh VIVA.co.id, Minggu, 22 Oktober 2017.
“Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta istri dan delegasi telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkatan, kemudian pada Sabtu 21 Oktober 2017, Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emiratest. Namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection,” ujarnya menambahkan.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan, bahwa terkait peristiwa ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah melapor kepada Presiden RI melalui Ajudan, Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam serta berkirim surat kepada Jenderal Joseph. F. Durfort Jr., dan saat ini masih menunggu penjelasan atas insiden ini.
“Kepergian ke Amerika atas undangan Pangab dan atas hubungan baik dua negara serta hubungan baik antara Pangab Amerika dan Panglima TNI. Oleh sebab itu Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta isteri dan delegasi memutuskan tidak akan menghadiri undangan Pangab Amerika Serikat sampai ada penjelasan resmi dari pihak Amerika,” ujar Kapuspen TNI menegaskan. (mus)