Marawi Bebas ISIS, Indonesia Waspada Masuknya Sisa Militan
- Malacanang Presidential Photo/Handout via REUTERS
VIVA – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah mendeklarasikan pembebasan Kota Marawi dari cengkeraman militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS. Namun, diyakini hingga kini masih ada puluhan militan yang bersembunyi dan akan melawan pada saat tertentu. Dikhawatirkan bahwa sisa militan juga bisa kabur ke negara Asia Tenggara lainnya.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, hal itu telah menjadi perhatian pemerintah dalam setahun terakhir, yaitu terkait adanya regionalisasi organisasi terorisme di kawasan. Marawi dalam lima bulan terakhir menjadi wilayah darurat militer melawan terorisme.
"Ini menjadi tantangan bagi kita dan Indonesia selama ini sudah cukup aktif mengantisipasi baik dari BNPT dan Kepolisian terus bekerja sama dengan pihak dan negara yang diketahui ada FTF (Foreign Terrorist Fighters) asal Indonesia," kata Arrmanatha di Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017.
Ia kemudian mencontohkan peran Indonesia selama ini bekerja sama dengan Turki dan Mesir terkait kerja sama intelijen dalam pembagian informasi termasuk berbagi informasi dengan beberapa negara lainnya.
"Antisipasi dilakukan dan selesainya peperangan di beberapa negara termasuk di Timur Tengah kita harap tidak spill over ke kawasan kita khususnya Indonesia," ujar Arrmanatha.
Terkait Marawi, Arrmanatha mengatakan, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum menerima informasi jumlah angka detail ada tidaknya WNI yang terlibat. Diketahui dalam beberapa laporan media, disebutkan adanya WNI yang ikut berperang di Marawi. Namun, sampai sekarang, pemerintah Indonesia mengaku belum menerima informasi pasti soal keberadaan WNI di pihak simpatisan ISIS. (ren)