Pembunuh Remaja Muslim AS Terancam Hukuman Mati
VIVA – Seorang pria AS terancam hukuman mati setelah dituduh memperkosa dan membunuh seorang remaja Muslim, saat dia sedang menuju ke sebuah masjid bersama teman-temannya.
Darwin Torres berusia 22 tahun, menyerang Nabra Hassanen yang berusia 17 tahun dan sekelompok temannya di Sterling, Virginia, setelah buka puasa bersama pada bulan Ramadan lalu. Torres didakwa atas tuduhan penculikan, pembunuhan tingkat pertama dan pemerkosaan terhadap Hassanen pada bulan Juni.
Jaksa Fairlyn County Commonwealth, Raymond Morrogh, mengatakan kepada wartawan bahwa dia bermaksud untuk mengajukan hukuman mati, namun menolak untuk berbicara lebih jauh karena kasus tersebut masih dalam proses.
Menurut laporan, sebagaimana diberitakan Independent, Rabu, 18 Oktober 2017, Torres bertengkar dengan salah satu remaja dalam kelompok tersebut setelah mereka meninggalkan IHOP, sebuah restoran panekuk, dan akan kembali ke masjid yang berlokasi tak jauh dari resto itu.
Saat rombongan wanita tersebut melarikan diri, pelaku mengejar mereka sampai ke mobilnya. Di tempat parkir mobil, dia keluar dan menangkap Hassanen, kemudian memukulnya dengan tongkat baseball.
Torres diduga membawa Hassanen dan pergi ke tempat lain, di mana dia menyerangnya lagi, membunuhnya dan mencampakkan tubuhnya di kolam. Ketika kembali ke lokasi penculikan, salah seorang remaja melihatnya dan memanggil polisi, yang menahannya tepat pukul lima pagi.
Torres membawa polisi ke tempat di mana dia telah mencampakkan mayat Hassanen hari itu. "Investigasi kami pada saat ini sama sekali tidak mengindikasikan bahwa korban dijadikan sasaran karena ras atau agamanya," kata keterangan polisi. (ase)