AS Mantap Keluar dari UNESCO Gara-gara Anti Israel
- REUTERS/Eduardo
VIVA.co.id – Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump memutuskan untuk keluar dari United Nations Cultural Organization (UNESCO), setelah bertahun-tahun menarik diri karena menilai organisasi itu anti Israel.
"Keputusan ini tidak diambil semudah itu," demikian pernyataan resmi State Department, dikutip dari New York Times, Kamis, 12 Oktober 2017.
Tak hanya melabeli UNESCO anti Israel, pemerintahan Trump juga menilai, organisasi dunia yang mengurus kebudayaan itu juga harus mengkaji ulang visi dan misi mereka.
Meski begitu, AS disebut tetap ingin meneruskan hubungan dengan UNESCO untuk memberikan perspektif dan pengetahuan Amerika, namun sebagai pengamat non-anggota.
Sesuai aturan UNESCO, keluarnya AS dari organisai itu efektif pada Desember 2018. Itu berarti sebelumnya, AS masih merupakan anggota tetap.
Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova mengaku kecewa terhadap keputusan AS.
"Di masa di mana konflik-konflik memecah belah masyarakat di seluruh penjuru dunia, sangat disayangkan AS keluar dari agensi PBB yang mempromosikan edukasi untuk kedamaian dan melindungi kebudayaan di bawah serangan," ujar Bokova.
Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan tersebut membuat keluarga PBB kehilangan. Begitu pula bagi multilateralisme. Begitu dilansir dari Reuters, Kamis, 12 Oktober 2017.
"Absennya AS atau negara besar lain yang punya kekuatan adalah kehilangan bagi kami. Ini bukan sekadar urusan uang, namun idealisme promosi yang vital bagi negara-negara seperti AS, misalnya edukasi dan budaya," kata diplomat tersebut.
UNESCO sendiri yang selama ini dikenal dengan program situs warisan dunia, adalah agensi pengembangan global Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan misi-misi budaya, termasuk mempromosikan edukasi seksual, literasi, air bersih dan kesetaraan untuk wanita.
Sebagai informasi, sebelumnya, AS di masa pemerintahan Obama menghentikan pembiayaan terhadap UNESCO pada tahun 2011, karena organisasi ini mengakui orang Palestina sebagai anggota tetap mereka. Sedangkan menurut AS, itu dapat melemahkan pengaruh UNESCO di negara-negara di seluruh dunia.
AS pun kehilangan hak pilihnya di organisasi itu pada tahun 2013, karena tak lagi berkontribusi terhadap finansialnya.
Pada bulan Juli 2017 lalu, UNESCO sendiri telah menetapkan kota kuno Hebron di West Bank yang dikuasai Israel, sebagai Situs Warisan Dunia Palestina.