Gelimang Uang Hitam dari Bisnis 'Lendir'
- REUTERS
VIVA.co.id – Sudah jadi rahasia umum jika bisnis pelacuran pasti bergelimang uang. Ia mengalir seiring gairah terselubung para penggemarnya.
Havocscope, sebuah laman penyedia data dari transaksi bisnis pasar gelap dunia, telah merinci bagaimana 'basahnya' bisnis 'lendir' ini bergeliat di sejumlah negara.
Bayangkan saja, jumlah pendapatan dari bisnis pelacuran ini mencapai US$186 miliar per tahun. Jelas ini bukan angka sedikit.
Menurut Havocscope, angka itu didapat mereka dari menghitung pendapatan bisnis pelacuran ditambah dengan perkiraan pendapatan dari berbagai sumber seperti program kesehatan masyarakat, penegakan hukum dan program peradilan lainnya.
Lalu negara mana saja yang paling 'gemar' berbelanja untuk kebutuhan seks warganya? Berikut beberapa daftar negara yang dilaporkan Havocsope dengan pendapatan prostitusi tertinggi:
Indonesia
Di tanah air, bisnis pelacuran masih dianggap ilegal dan sebuah kejahatan moral. Namun demikian, fakta mencatat bisnis abu-abu ini rupanya menghasilkan pendapatan hingga US$2,25 miliar.
Turki
Di negara kawasan Eurasia ini bisnis 'lendir' ternyata mampu meraih pendapatan hingga US$4 miliar. Dengan jumlah pekerja seks diperkirakan mencapai 118 ribu orang.
Thailand
Negara gajah putih ini juga memiliki bisnis hitam di bidang prostitusi mencapai US$6,4 miliar. Di Thailand, bisnis seks diakui tak sepenuhnya ilegal, sehingga mahfum ia menjamur di sejumlah wilayahnya.
India
Di negara ini, bisnis prostitusi terbilang legal. Ia menjamur di sejumlah tempat, namun demikian tidak diperkenankan berbisnis ini secara terbuka seperti rumah bordil atau di hotel.
Ia hanya diperkenankan dijalankan di kediaman pribadi. Raupan uang dari bisnis ini tercatat mencapai US$8,4 miliar. Dalam laporan tercatat setidaknya ada 3 juta orang India bermain di bisnis lendir ini.
Korea Selatan
Di Korea Selatan, bisnis prostitusi terbilang ilegal. Namun demikian, pendapatan bisnis hitam ini tercata mencapai US$12 miliar per tahun. Sungguh angka yang fantastis.
Jerman
Negeri panser bisnis seks sudah terbilang legal. Jumlah pekerja seks di negara ini diperkirakan mencapai 400 ribu orang. Pendapatan per tahun dari sektor esek-esek ini mencapai US$18 miliar per tahun.
Jepang
Sejak lampau, Jepang memang terkenal dengan bisnis pelacuran. Industri seks di negara matahari terbit ini bak jamur di musim penghujan. Laporan Horocscope, bisnis prostitusi di Jepang menembus angka US$24 miliar.
Spanyol
Praktik prostitusi di Spanyol diakui memang populer. Riset negara ini bahkan pernah mencatat 32 persen lelaki di Spanyol pernah bertransaksi seks dengan pelacur di jalanan. Karena itu, maklum kemudian bisnis seks negara ini bisa menembus angka US$26,5 miliar.
China
China adalah negara tertinggi peraup uang dari bisnis seks. Tercatat setiap tahun ada US$73 miliar per tahun mengalir dari keringat pekerja seks. Jumlah pekerja sksnya juga tak tanggung-tangung, tercatat saat ini ada 5 juta orang yang bergelut di dunia pelacuran.