Bangladesh Bikin Kamp Pengungsi Rohingya Terbesar

Kondisi Terkini Pengungsi Rohingya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Bangladesh mengumumkan akan membangun salah satu kamp pengungsi terbesar di dunia, untuk menampung 800 ribu warga Muslim Rohingya yang mencari suaka dari kekerasan di Myanmar.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Kedatangan lebih dari setengah juta pengungsi Rohingya dari negara bagian Rakhine sejak 25 Agustus lalu, telah menimbulkan ketegangan yang sangat besar di kamp-kamp di Bangladesh, di mana ada ketakutan akan mendatangkan wabah penyakit.

Pemerintah Bangladesh mendesak untuk memperluas sebuah kamp pengungsian di Kutupalong, dekat kota perbatasan Cox's Bazar, untuk menampung semua orang Rohingya.

Usai Ditolak di Aceh Selatan, Kondisi Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Banda Aceh

Sekitar 790 hektare lahan di sebalah kamp Kutupalong sebelumnya tersedia untuk kedatangan pengungsi. Namun karena jumlah pendatang baru telah melampaui 500 ribu orang, maka 404 hektare lahan lainnya telah disisihkan untuk kamp baru tersebut.

Mofazzal Hossain Chowdhury Maya, Menteri Penanganan dan Penanggulangan Bencana mengatakan bahwa semua orang Rohingya pada akhirnya akan dipindahkan dari 23 kamp di sepanjang perbatasan dan kamp darurat lainnya, ke zona baru tersebut.

Seorang Warga Myanmar Ditangkap Terkait Penyelundupan Rohingya ke Aceh

"Semua orang yang tinggal di tempat yang tersebar, akan dibawa ke satu tempat, jadi lebih banyak lahan yang dibutuhkan. Pelan-pelan semuanya akan datang," kata Mofazzal, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat, 6 Oktober 2017.

Pekan ini, Bangladesh melaporkan bahwa 4000 sampai 5000 Rohingya melintasi perbatasan setiap hari, sementara 10 ribu lebih lainnya masih menunggu di perbatasan. (hd)

Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024