Gunung Api di Vanuatu Mau Erupsi, Penduduk Diungsikan
- Reuters
VIVA.co.id – Sebuah gunuh api di Vanuatu diprediksikan akan segera erupsi. Pemerintah mengungsikan lebih dari 11.000 warga dari sekitar lokasi yang berpotensi letusan.
Erupsi yang terjadi pada gunung api Manaro Voui di kepulauan Ambae, Vanuatu, membuat pemerintah setempat mengevakuasi lebih dari 11.000 warganya. Mereka dipindahkan ke pulau lain di wilayah Pasifik.
Gunung tersebut telah berhari-hari mengeluarkan suara gemuruh, dan terus memuntahkan asap selama akhir pekan. Pihak berwenang mengatakan, sekitar 6.000 warga awalnya sudah memilih tinggal di tempat singgah di Ambae. Namun mulai awal pekan ini, pihak berwenang memutuskan untuk mengevakuasi seluruh warga.
Seluruh penghuni pulau diharapkan telah dipindahkan dari Ambae pada Jumat, 29 September 2017. Ini menjadi evakuasi terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Vanuatu pada warga yang tinggal di pulau tersebut.
Peringatan untuk meninggalkan pulau tersebut terus ditingkatkan sejak Sabtu pekan lalu, ketika aktivitas di gunung tersebut menunjukkan level tertinggi, yang artinya Manaro Vui sedang dalam persiapan untuk erupsi besar. Pemerintah memperingatkan, jika terjadi erupsi, makan akan disertai batu-batu besar yang beterbangan, dan gas vulkanik, hujan asam, dan hujan abu.
Gunung berapi tersebut telah terlihat memancarkan awan asap dengan tanda-tanda lahar panas yang muncul ke permukaan di kawahnya dalam beberapa hari ini.
Direktur Badan Manajemen Bencana Nasional Vanuatu, Shadrack Welegtabit, mengatakan bahwa pihaknya telah memindahkan orang-orang keluar dari tempat yang tinggi ke daerah-daerah aman di barat dan timur. "Gejala yang tampak sekarang ini bisa menjadi pemicu terjadinya erupsi besar. Itu sebabnya kami meminta warga segera tinggalkan lokasi itu," ujarnya, seperti dikutip dari BBC, 28 September 2017.
Erupsi terakhir gunung Manaro Vui terjadi pada tahun 2005. Saat itu, lebih dari 5.000 warga meninggalkan rumah mereka. Gunung tersebut, seperti gunung Agung di Bali, terus memperlihatkan tanda-tanda mendekati letusan, yang saling berkaitan di lingkaran api Pacific.
Aktivitas geologi seperti gempa reguler, dan ratusan aktivitas vulkanologi terus terjadi di kedua area dan membuat ribuan warga harus diungsikan. Namun hingga saat ini, erupsi belum terjadi. (ren)