Ulama Saudi: Wanita Nyetir Tak Bertentangan dengan Syariah
- REUTERS/Faisal Al Nasser
VIVA.co.id – Arab Saudi membuat keputusan kontroversial dengan mengizinkan perempuan menyetir mobil sendiri. Keputusan penting tersebut akhirnya diambil setelah perjuangan aktivis perempuan Saudi selama bertahun-tahun.
Anggota Dewan Syariah Saudi, Abdullah bin Abdelmohsen al-Turki, mengatakan keputusan untuk mengizinkan perempuan menyetir sendiri di Arab Saudi tak bertentangan dengan konstitusi negara tersebut yang berlandaskan al-Quran dan sunnah. "Keputusan itu berdasarkan yurisdiksi syariah," ujarnya menambahkan.
Al Turk, dikutip dari Al Arabiya, 28 September 2017, juga mengatakan bahwa sejak kerajaan didirikan oleh King Abdulaziz, kerajaan tersebut tidak pernah membiarkan korupsi dan amoralitas. Tapi raja ingin mengembangkan masyarakat sambil melindungi kepercayaan Muslim.
Dia juga mencatat bahwa banyak penelitian telah membuktikan bahwa tidak ada salahnya membiarkan wanita mengemudi dan bahkan menunjukkan bahwa mereka akan menyelesaikan beberapa dampak negatif.
Pada hari Selasa malam, menyusul keputusan penting oleh Raja Salman, Arab Saudi secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan memberikan izin mengemudi kepada wanita, yang akan mulai efektif pada bulan Juni tahun depan.
Keputusan kerajaan tersebut menyatakan bahwa Arab Saudi akan menerapkan peraturan lalu lintas, termasuk penerbitan izin mengemudi untuk pria dan wanita. Keputusan mengizinkan wanita menyetir mobil sendiri akhirnya disetujui setelah selama bertahun-tahun terjadi perlawanan dari kelompok perempuan.
Keputusan tersebut disambut secara luas, bahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan AS, serta masyarakat di berbagai negara. (ren)