Aneh, Perempuan di Italia Menikah dengan Diri Sendiri
- REUTERS
VIVA.co.id – Seorang perempuan Italia memilih menikah dengan dirinya sendiri. Ia melakukan upacara pernikahan lengkap dengan gaun pengantin dan pesta pernikahan.
Laura Mesi, perempuan yang menikah dengan diri sendiri ini juga menyiapkan kue dengan tiga tingkat, pendamping mempelai, dan mengundang 70 tamu. Ia mengaku perlu melakukan itu karena mencintai dirinya sendiri. "Saya sangat yakin, seharusnya hal pertama yang kita lakukan adalah mencintai diri sendiri," ujar Laura. "Anda bisa memiliki cerita dongeng sendiri, bahkan meski tanpa pangeran," ujarnya menambahkan.
Pernikahan dengan diri sendiri ini tak melanggar aturan hukum di Italia. Tapi apa yang dilakukan Mesi, yang sehari-hari berprofesi sebagai pelatih fitness tersebut, menjadi bagian dari semakin seringnya terjadi pernikahan dengan diri sendir, yang terkenal dengan istilah 'sologamy,' di berbagai negara di seluruh dunia.
Para pendukung pernikahan dengan diri sendiri ini berargumentasi bahwa apa yang mereka lakukan adalah tentang mencintai dan menerima diri sendiri. Mereka mengklaim afirmasi sosial selama ini biasanya ditujukan pada pernikahan pasangan. Tapi dalam 'sologamy,' itu tak akan terjadi.
Laura mengaku, keinginan menikah dengan dirinya sendiri itu sudah ia rasakan sejak dua tahun yang lalu. Tepatnya setelah pernikahannya yang sudah mencapai 12 tahun berakhir. "Saya memberitahu teman-teman dan keluarga, bahwa saya tak akan menemukan pasangan sejiwa di usia saya yang ke 40 tahun, tapi saya akan menikahi diri saya sendiri," ujarnya seperti diberitakan oleh koran Italia La Repubblica dan dikutip oleh BBC, 28 September 2017.
"Jika suatu hari nanti saya menemukan seorang pria, yang bersamanya saya bisa merancang masa depan, tentu saya akan sangat senang. Tapi kebahagiaan saya tak akan tergantung pada dia," ujarnya menambahkan. Mesi menjadi perempuan Italia pertama yang menikah dengan dirinya sendiri. Bulan Mei lalu, seorang pria bernama Nello Ruggiero, menyatakan 'menerima' dirinya sendiri saat merayakan upacara pernikahan dengan dirinya sendiri di Naples.
Sementara di Jepang, sejak tahun 2014, sebuah agen perjalanan mulai menawarkan upacara pernikahan untuk perempuan lajang. (ren)