Duterte Perintahkan Anaknya Dibunuh Jika Terlibat Narkoba
- REUTERS/Erik De Castro
VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan akan menginstruksikan polisi menembak mati anaknya jika  terbukti terlibat dalam perdagangan obat-obat terlarang.
"Perintah saya adalah, jika anak saya terlibat narkoba, bunuh mereka, jadi tidak ada seorang pun yang bisa menentang saya," kata Duterte dalam sebuah pidato, seperti dikutip Asian Correspondent, Jumat, 22 September 2017.
Perintah Duterte tersebut muncul setelah anaknya yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Davao City, Paolo Duterte, diduga memiliki hubungan dengan para tersangka asal China yang tertangkap dalam jaringan narkoba baru-baru ini.
Seorang politisi oposisi, Senator Antonio Trillanes menuduh putra tertua Duterte itu adalah anggota triad narkoba dari China. Namun, Duterte menanggapi tuduhan tersebut, dengan meyakinkan bahwa anaknya tidak akan terhindar dari perang terhadap narkoba. Sejauh ini, perang narkoba telah merenggut nyawa ribuan orang.
Sebelumnya diwartakan, anak kandung Presiden Filipina Rodrigo Duterte dituduh terlibat  dalam pengiriman narkotika senilai US$ 125 juta dari China.
Dalam sidang Senat, Senator Antonio Trillanes yang selama ini menjadi kritikus Duterte, menampilkan foto di mana Paolo Duterte sedang berfoto bersama seorang pengusaha yang berada di balik pengiriman obat-obatan terlarang.
Trillanes pertama kali menunjukkan dua foto Paolo bersama Kenneth Dong, seorang 'perantara' yang memfasilitasi pengiriman methamphetamine pada bulan Mei. Dong juga telah memverifikasi bahwa itu adalah foto dirinya dan Paolo. Sementara di foto lain terlihat Dong berpose dengan saudara Paolo, Sebastian.
Trillanes mengatakan foto tersebut membuktikan bahwa Dong adalah 'teman keluarga' Duterte. Dia juga mempresentasikan foto sebagai bukti bahwa putra sulung presiden tersebut terlibat dalam korupsi.
Dia  mengaku memiliki informasi intelijen dari negara asing bahwa Paolo adalah anggota sindikat kriminal, dengan bukti sebuah tato naga dengan angka-angka rahasia di punggungnya. Ketika ditanya tentang tato tersebut, Paolo Duterte mengaku memilikinya, namun menolak untuk menunjukkan dengan alasan privasi.