Citra Satelit Buktikan Kekejaman Militer atas Rohingya

Anak pengungsi Rohingya dari Myanmar
Sumber :
  • REUTERS/Danish SiddiquiREUTERS/Danish Siddiqui

VIVA.co.id – Analisis citra satelit terbaru yang merekam wilayah negara bagian Rakhine, Myanmar, menunjukkan bahwa setidaknya 214 desa Muslim Rohingya telah dibakar dalam beberapa pekan terakhir. Pembakaran itu mengakibatkan lebih dari 400 ribu orang eksodus sebagai pengungsi ke Bangladesh.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Human Rights Watch (HRW) menyatakan, citra satelit terperinci baru bisa dihasilkan setelah pembukaan awan Monsoon selama akhir pekan dan mengungkap adanya kehancuran akibat pembakaran yang jauh lebih besar dibanding pembakaran sebelumnya.

Gambar menunjukkan puluhan ribu rumah hancur dan lebih dari 90 persen bangunan di 214 desa, rusak. HRW menyatakan, gambar ini membenarkan berbagai laporan pembakaran, penjarahan, dan pembunuhan oleh tentara seperti yang disampaikan oleh para pengungsi Rohingya.

Usai Ditolak di Aceh Selatan, Kondisi Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Banda Aceh

"Gambar-gambar ini memberikan bukti yang mengejutkan tentang penghancuran besar-besaran dalam upaya pasukan keamanan Myanmar mencegah Rohingya kembali ke desa mereka," kata Wakil Direktur HRW, Phil Robertson, seperti dilansir Asian Correspondent.

HRW juga menyerukan Sidang Majelis Umum PBB yang digelar pekan ini untuk mengadopsi sebuah resolusi yang mengecam pembersihan etnis di Myanmar. HRW selain itu, meminta Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan embargo senjata komprehensif atas negara tersebut.

Seorang Warga Myanmar Ditangkap Terkait Penyelundupan Rohingya ke Aceh
Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024