Sempat Dicap Obat Aman, Tramadol Ada di Balik Kasus Kematian
- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Kasus-kasus penggunaan obat penghilang rasa sakit tramadol bermunculan di Inggris khususnya pada tahun 2013. Salah satunya adalah kasus kematian Lizz Bowker yang meninggal dunia tak lama setelah menenggak pil tramadol.
Suaminya, John Bowker sebagaimana diberitakan Dailymail pada April 2013 mengatakan, hanya sekitar 6 menit dia melihat istrinya sesak dan meninggalkan sebentar untuk mencari pertolongan namun perempuan tersebut sudah mengembuskan napas terakhir.
"Ketika saya kembali Lizz sudah tiada," kata John Bowker.
Dia sempat melakukan bantuan pernapasan namun tak berhasil. Petugas medis yang tak lama tiba juga mengupayakan pernapasan buatan, sayangnya tak membuahkan kabar baik.
Lizz yang berusia 57 tahun diketahui memang mengkonsumsi tramadol sebagai obat penghilang rasa sakit akibat adanya nyeri punggung akut dan gangguan pencernaan. Diduga dia mengalami overdosis tramadol karena menenggak dua butir pil lebih banyak dari biasanya.
Tramadol diketahui pada saat itu sempat menjadi pain killer paling dipercaya dan dianggap aman. Penggunaannya bahkan berlipat ganda dalam tujuh tahun dengan jumlah 5,9 juta pada tahun 2006 menjadi 11,1 juta pada tahun 2012.
Harganya yang relatif murah namun tidak dilabeli generik membuat obat ini dipilih konsumen dan paramedis yang memberikan resep. Sementara sebelumnya ada dua jenis obat penghilang rasa sakit yang ditarik yaitu vioxx karena dianggap bisa memicu serangan jantung dan stroke. Ada juga co-proxamol yang disebut menjadi pilihan obat untuk bunuh diri sehingga ditarik dari peredaran.
Tromadol merupakan obat yang mengandung zydol and zamadol yang berasal dari biji opium poppy sebagaimana morfin.
Namun obat ini menjadi rentan karena sangat pantang dikonsumsi pada saat bersamaan sedang menggunakan obat tidur, penghilang rasa cemas, antidepresan dan jenis obat tertentu.
Tramadol biasanya diresepkan bagi penderita penyakit akut dan pasien yang baru mengalami pembedahan. Namun angka penggunaan tramadol yang disebut berisiko besar itu kemudian membuat pemberian resep obat ini lebih ketat.
Sementara di Indonesia beberapa hari ini tengah dihebohkan dengan temuan penggunaan obat PCC termasuk tramadol. Dilaporkan ada setidaknya tiga kematian akibat konsumsi obat itu.