Dari Mana Flakka Berasal?
- REUTERS/Broward Sheriff's Office/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Penyalahgunaan narkoba jenis flakka sudah menjadi perhatian sejak tahun 2015. Meskipun soal flakka kini baru ramai di Indonesia menyusul adanya kasus-kasus penyalahgunaan obat PCC khususnya oleh kaum muda. Efeknya mirip seperti flakka. Badan Narkotika Nasional atau BNN pada Juli 2017 lalu mengatakan bahwa narkoba flakka sudah masuk Indonesia.
Berdasarkan data Texas Poison Center Network, narkoba flakka mengandung alpha-pyrrolidinopentiophenone dan disingkat Alpha PAP diproduksi di China. Dilansir laman Independent, kebanyakan narkoba jenis ini karena itu berasal dari negara tersebut.
Disebutkan, dibutuhkan biaya setidaknya US$5 untuk membuat dosis flakka sekali pakai. Narkoba jenis ini biasanya bisa ditemukan dalam bentuk butiran semacam kristal yang berwarna merah muda maupun putih.
Sementara berdasarkan data Institut Penanggulangan Narkoba Nasional AS, flakka kadang-kadang disebut dengan gravel karena menyerupai batu kecil.
Narkoba flakka termasuk jenis katinona yang bentuknya menyerupai garam mandi dan diketahui sudah masuk di daftar obat yang dianggap terlarang di Amerika Serikat dan Inggris. Efek obat ini memberi energi berlebihan sekaligus efek cemas yang melewati batas. Bahkan penggunanya disebut bisa mengalami efek seperti menggunakan kokain.
Kasus flakka ini pertama kali menjadi ramai karena dikaitkan dengan pembunuhan dua orang oleh seorang pemuda di Florida pada tahun 2014. Penyelidikan kasusnya berlanjut hingga tahun 2015.