Nekat Kawin Lari, Pasangan Remaja Dibunuh Keluarga Sendiri
- REUTERS
VIVA.co.id – Sepasang remaja di Pakistan, yang nekat kawin lari, dibunuh keluarga mereka sendiri. Alasan mereka, demi menjaga harga diri.
Pembunuhan yang terjadi di Kota Karachi itu dilakukan atas perintah Jirgha, sebuah dewan desa yang dijabat oleh tetua masyarakat. Tindakan ke dua remaja itu dianggap memalukan dan mencoreng nama baik keluarga. Kejinya, pasangan ini dibunuh dengan cara disetrum di atas kasur listrik.
Pembunuhan dilakukan pertama kali pada remaja perempuan. Gadis berusia 15 tahun itu dianggap mencoreng nama baik keluarga karena nekat melarikan diri bersama pacarnya yang berusia 17 tahun bulan lalu. "Awalnya, anak perempuan yang dibunuh dulu. Hari berikutnya giliran anak laki-lakinya," ujar Aman Marwat, petugas polisi yang menangkap seluruh keluarga yang terlibat dalam pembunuhan tersebut, seperti dikutip dari Straits Times, 14 September 2017.
Menurut Kamal Shah, tokoh LSM setempat, sebenarnya kedua keluarga sudah sepakat untuk memberikan restu pada ke dua anak mereka, dan sepakat bahwa ada biaya yang akan dikeluarkan oleh keluarga pria untuk keluarga perempuan. Namun Jirgha, yang dianggap memiliki kewenangan penuh dalam menjalankan adat dan kehidupan sosial masyarakat Pakistan menolak.
Jirgha, yang terdiri dari sejumlah tetua meminta agar kedua remaja itu dihukum mati karena sudah membuat aib. Jika tidak dilakukan maka seluruh desa akan terkena dampak dari perbuatan yang dilakukan oleh pasangan remaja itu.
Setiap tahun, lebih dari 500 orang di Pakistan tewas dalam pembunuhan yang dilakukan atas perintah Jirgha. Kebanyakan kasus pembunuhan diperintahkan karena pelaku dianggap melakukan perbuatan yang memalukan keluarga.
Aman Marwat, yang telah bertugas selama 25 tahun di Karachi mengakui peran Jirgha dalam kelompok masyarakat sangat kuat. "Bahkan mereka bisa mengalahkan lembaga hukum resmi," ujarnya.
Untuk kasus pasangan remaja ini, polisi telah menangkap ayah dari kedua remaja tersebut, pamannya, serta 30 anggota keluarga lainnya. Maliha Zia Lari dari Biro Bantuan Hukum Publik yang berbasis di Karachi mengatakan, kasus pembunuhan yang dilakukan atas perintah Jirgha terus meningkat dan menjadi tekanan sosial di Pakistan. "Hukum seperti tak berfungsi," ujarnya. (ren)