Bangladesh Tak Mau Tampung Rohingya dalam Waktu Lama

Pengungsi Rohingya di tempat penampungan sementara di Bangladesh, 9 September 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Danish Siddiqui

VIVA.co.id – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina meminta, PBB dan masyarakat internasional menekan Pemerintah Myanmar dan menjamin keselamatan pengungsi Rohingya yang melarikan diri akibat mengalami kekerasan di negara bagian Rakhine.

Kunjungi Warga Korban Kebakaran di Kemayoran, Pramono: Penanganannya Sudah Cukup Baik

Sheikh Hasina saat berkunjung ke kamp pengungsi Kutupalong mengatakan, bahwa Bangladesh akan memberikan bantuan dan perlindungan sementara bagi pengungsi tersebut. Namun ia menegaskan, Myanmar seharusnya membawa warga negaranya tersebut kembali ke Rakhine.

Seperti diketahui sekitar 370 ribu dari populasi minoritas Rohingya di Myanmar telah meninggalkan negara bagian Rakhine khususnya ke negara tetangga Bangladesh dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini dipicu bentrokan dan konflik yang terjadi akhir Agustus lalu.

Jombang Dilanda Banjir, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah dan Mulai Terserang Penyakit

"Dalam rapat Parlemen, kami telah mengambil resolusi bahwa Myanmar harus membawa semua warganya kembali ke negara mereka dan menciptakan suasana yang kondusif sehingga mereka bisa kembali," kata Hasina seperti dilansir Al Jazeera, Rabu 13 September 2017.

Krisis Rohingya telah menuai kritik tajam dari seluruh dunia. Awal pekan ini, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut, pembunuhan terhadap muslim Rohingya adalah bencana politik bagi Myanmar.

Angela Tanoesoedibjo Instruksikan Kader Perindo Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Sementara Kepala Badan HAM PBB Zeid Ra'ad al-Hussein mengecam situasi di Myanmar sebagai sebuah contoh pembersihan etnis. Inggris dan Swedia juga telah meminta Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat untuk menangani situasi Rohingya. (mus)
 

Program untuk Pengungsi, Dream

Menginspirasi, Masa Depan Lebih Cerah untuk Pengungsi dengan Program Ini

perwakilan pengungsi turut hadir untuk berbagi cerita dan harapan mereka sebagai penerima manfaat program

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024