Kelompok Suku Terasing Dibunuh dan Dimutilasi Penambang Emas
- REUTERS/Ricardo Moraes
VIVA.co.id – Kasus pembunuhan 10 orang suku Amazon yang disebut disembelih dan dimutilasi oleh para pekerja tambang kini tengah diproses oleh Kejaksaan Brasil. Terungkapnya kasus itu didorong oleh organisasi perlindungan suku pedalaman di Brasil bernama Funai.
Menurut laman Independent, pada saat itu disebutkan bahwa sekelompok suku terisolasi yang berada di wilayah Amazon sedang mengumpulkan bahan makanan dan telor di sepanjang sungai di wilayah terpencil. Namun kemudian diketahui mereka sempat ke perkemahan atau tempat tinggal para penambang emas.
Setelah itu diketahui bahwa setidaknya ada 10 orang suku primitif yang dibunuh oleh para pekerja tambang. Funai bahkan menyatakan bahwa pekerja tambang sempat menunjukkan potongan lengan bertato yang disebutkan merupakan bagian tubuh suku Amazon untuk sesumbar karena bisa membunuh mereka. Hal itu dilaporkan terjadi di perbatasan tak jauh dari Kolombia.
"Sungguh pamer yang kejam dan menjijikkan," kata salah satu Koordnator Funai, Leila Silvia Burger.
Sementara para pekerja tambang membela diri dan mengatakan bahwa pilihan saat berhadapan dengan suku terisolasi adalah membunuh atau terbunuh.
Jaksa Pablo Luz de Beltrand membenarkan bahwa penyelidikan terhadap kasus pembantaian suku primitif tersebut sudah dibuka. Selain itu dia mengatakan ada laporan sejenis yang masuk pada Februari lalu. Dia berharap bukti dan informasi soal kasus itu bisa menjerat dan menjebloskan pembunuh suku terasing ke balik jeruji besi. (ren)