Korban Badai Irma Kelaparan, Jarah Toko di St Martin
- Reuters/Alvin Baez
VIVA.co.id – Pagi hari di St Martin, orang-orang mulai berkumpul diam-diam berencana bertahan hidup setelah melewati Badai Irma. Mereka mulai dengan toko kelontong, mengambil apapun yang dibutuhkan seperti air, biskuit dan buah.
Namun baru-baru ini, upaya untuk bertahan hidup berubah menjadi ancaman setelah kelompok penjarah, beberapa di antaranya menggunakan senjata, masuk dan mengambil apa pun yang tersisa seperti peralatan elektronik, peralatan dasar dan kendaraan.
"Semua makanan sudah dijarah habis. Orang-orang berjuang di jalanan untuk apa yang tersisa," kata Jacques Charbonnier, seorang penduduk St Martin berusia 63 tahun seperti dikutip dari Independent.co.uk, 11 September 2017.
Dalam beberapa hari sejak Badai Irma menerjang Karibia, lebih dari dua lusin orang telah tewas dan meratakan 90 persen bangunan di beberapa pulau. Badai ini juga menghancurkan bandara dan pelabuhan, meruntuhkan sistem air, menyebabkan penduduk dan wisatawan yang terisolasi semakin putus asa.
Krisis juga semakin memburuk saat Badai Jose pada Sabtu lalu melewati kawasan tersebut. Meski kepulauan yang telah dilanda Badai Irma ini tidak tersapu oleh Badai Jose, namun memaksa penundaan pengiriman operasi bantuan dan penyelamatan, sehingga memperpanjang penderitaan bagi banyak orang.
Sementara itu, pejabat Amerika Serikat mengatakan, mereka akan membantu mengevakuasi sekitar 1.200 warga Amerika dari St Martin, banyak menggunakan pesawat C-130s, yang telah menerbangkan pengungsi ke Puerto Riko.