60 Orang Tewas dalam Gempa Dahsyat di Meksiko
- REUTERS/Imelda Medina
VIVA.co.id – Gempa berkekuatan 8,2 Skala Richter berpotensi tsunami yang mengguncang Meksiko, Kamis malam waktu setempat, 7 September 2017, menewaskan sedikitnya 60 orang. Gempa ini dianggap terbesar dalam beberapa dekade belakangan, setelah gempa mengguncang Mexico City tahun 1985 yang menewaskan ribuan orang.
Pemerintah Meksiko mengumumkan wilayahnya dalam situasi darurat, menyusul banyak bangunan pemerintah maupun warga yang hancur.
Kota Juchitan, di pinggir negara bagian Oaxaca, dan Chiapas adalah wilayah paling parah terdampak gempa. Sejumlah bangunan di kantor pemerintahan, hotel, gereja dan bangunan lainnya hancur rata dengan tanah. Puing-puing reruntuhan bangunan berserakan di jalanan.
Kota Oaxacan di Juchitan di titik paling sempit di Meksiko menanggung beban bencana tersebut, dengan bagian balai kota, sebuah hotel, gereja, sebuah bar dan bangunan lainnya direduksi menjadi puing-puing.
"Inilah saat paling mengerikan dalam sejarah," kata Wali Kota Juchitan, Gloria Sanchez dilansir Reuters, Sabtu, 9 September 2017.
Menurut pejabat setempat, 45 korban tewas ditemukan di wilayah Oaxaca, sebagian besarnya ditemukan di Kota Juchitan. Sedangkan di Chiapas, 12 korban tewas ditemukan dan tiga korban tewas lainnya ada di Tabasco.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengeluarkan peringatan potensi tsunami terjadi di sepanjang garis pantai Pasifik di Amerika Tengah seperti di Guatemala, Honduras, Meksiko, El Salvador, dan Kosta Rika. Gelombang air laut naik hampir 1 meter di Meksiko. Kendati peringatan itu sudah lewat, warga diminta tetap waspada.
Otoritas Meksiko langsung mengevakuasi warganya yang berada di Juchitian dan Chiapas, sebagai tindakan pencegahan saat gempa tersebut memicu peringatan tsunami. Pasalnya, pusat gempa hanya berjarak sekitar 70 km (40 mil) di lepas pantai. (ase)