Tak Boleh Melahirkan Melalui Operasi Ibu Hamil Bunuh Diri

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA.co.id – Media sosial di China digemparkan oleh meluasnya berita seorang ibu hamil yang bunuh diri. Ia memutuskan terjun dari jendela rumah sakit setelah permintaannya untuk melahirkan dengan proses operasi ditolak.

Top Trending: Jenderal Bintang 1 TNI AU Usir Pesawat AS, Isi Surat Wasiat Menyedihkan

Perempuan berusia 26 tahun, yang hanya disebut bernama Ma, itu melakukan aksi nekatnya pada 31 Agustus 2017, di sebuah rumah sakit di provinsi Shaanxi. Ia tewas di tempat, begitu pula anak yang ada dalam kandungannya.

Diberitakan oleh BBC, 7 September 2017, seorang dokter di Yulin Number One Hospital mengatakan kepada media setempat China Economic Daily, bahwa Ma dua kali meninggalkan ruang perawatan. Ia mengatakan rasa sakitnya tak tertahankan, dan ia ingin proses operasi caesar.

Perempuan Ini Satukan Advokat untuk Bantu Korban Kekerasan Seksual

"Tapi keluarga Ma tak setuju," ujar dokter. Suami Ma, Yan, mengatakan kepada Beijing Youth Daily, mereka tidak menolak operasi caesar.

Melalui rilisnya, pihak rumah sakit menyatakan, kehamilan Ma sudah berusia 41 minggu. "Lingkar kepala janin besar, jadi proses kelahiran normal akan sangat berisiko," demikian pernyataan pihak rumah sakit. 

Isi Surat Wasiat Menyedihkan Ditulis Pelajar yang Lompat dari Rooftop Mal Bekasi

Ketika pihak rumah sakit meminta pendapat keluarga, yang menurut pemberitaan adalah bunda Ma, mereka mengaku mengerti, namun menolak persalinan dengan operasi. "Mereka ingin terus memantau proses," demikian pernyataan pihak rumah sakit.

Sementara Yan, suami Ma, mengakui istrinya sudah dua kali meninggalkan ruangan perawatan karena tak tahan dengan rasa sakit. Ia mengaku sudah cemas dan sudah meminta dokter untuk segera menemukan dokter bedah. Tapi saat ia meletakkan telepon, istrinya tak ada.

"Saya tahu istri saya, hanya saya tak menduga ia mengambil reaksi seperti itu," ujarnya, seperti disampaikan pada Beijing Youth Daily.

Kasus ini menimbulkan kemarahan warganet pengguna Weibo di China. "Seluruh keluarganya sudah bisa dituduh sebagai pelaku pembunuhan," ujar Wuli Laotiaotiao, seorang warganet pengguna Weibo.

"Seorang perempuan hamil sangat paham situasi dirinya. Apakah tanda tangan ia sendiri tak cukup?" tulis FreedomMarcialLeyuan. Pernyataan ini mendapat puluhan ribu dukungan dari warganet China.

Hukum di China menetapkan, staf medis memang harus meminta persetujuan dari anggota keluarga jika akan melakukan operasi besar. Namun sebagian besar warganet mempertanyakan, mengapa ibunda Ma tak mengizinkan Ma menjalani operasi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya