Malala Menunggu Tindakan Suu Kyi Soal Rohingya
- REUTERS/Carlo Allegri
VIVA.co.id – Malala Yousufzai, gadis muda yang terkenal karena pembelaannya pada hak pendidikan untuk anak-anak perempuan, ikut bersuara soal Rohingya. Melalui akun Twitternya, Malala menumpahkan duka cita dan pedih yang ia rasakan atas pembantaian terhadap anak-anak yang dilakukan militer Myanmar.
Melalui akun Twitternya @Malala, tanggal 3 September 2017, ia menuliskan kesedihannya, juga menyampaikan permintaannya pada Aung San Suu Kyi. Ini pernyataan Malala:
"Setiap kali saya melihat berita, hati saya hancur dengan penderitaan Muslim Rohingya di Myanmar. Saya menyampaikan hal-hal berikut:
Hentikan kekerasan. Hari ini kita melihat banyak sekali gambar anak-anak yang dibunuh oleh kekuatan keamanan. Anak-anak itu tak menyerang siapa pun, namun tetap saja rumah mereka dibakar hingga rata dengan tanah.
Jika rumah mereka bukan Myanmar, di mana mereka bisa tinggal untuk melanjutkan kehidupan, di mana itu? Warga Rohingya harus mendapatkan kewarganegaraannya di Myanmar, negara di mana mereka lahir.
Negara lain, termasuk negara saya Pakistan, harus mengikuti Bangladesh, dan memberikan makanan, tempat bernaung, dan akses pendidikan untuk keluarga Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan dan teror. "
Diamnya Suu Kyi juga menjadi kegalauan Malala. Ia meminta rekan sesama penerima Nobel Perdamaian itu untuk bersuara.
"Selama beberapa tahun terakhir, saya berulang kali mengutuk tragedi ini dan perilaku yang memalukan," tulis Malala yang kini berusia 20 tahun itu.
Dan ia mengungkapkan masih menunggu suara dan sikap Aung San Suu Kyi.
"Saya masih menunggu rekan saya, sesama penerima penghargaan Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi untuk melakukan hal yang sama. Dunia menunggu, dan Muslim Rohingya menunggu."
My statement on the #Rohingya crisis in Myanmar: pic.twitter.com/1Pj5U3VdDK
— Malala (@Malala) September 3, 2017