Tiba di Myanmar, Menlu Retno Langsung Temui Aung San Suu Kyi

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat bertemu pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi pada 2006 lalu. Mereka bahas sejumlah isu, termasuk soal etnis Rohingya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Kemlu RI

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, sudah berada di Myanmar, Senin 4 Agustus 2017. Menlu Retno sebelumnya bertolak dari Jakarta pada Minggu sore dan tiba di Kota Yangon pada Minggu tengah malam. Kedatangan Menlu RI ke Myanmar itu membawa misi dari Presiden Joko Widodo, untuk menemui langsung pemerintah Myanmar guna membicarakan krisis kemanusiaan atas penduduk etnis Rohingya.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Dalam sebuah video yang dikirim Kementerian Luar Negeri RI tadi pagi, Menlu Retno mengungkapkan hari ini akan melakukan rangkaian pertemuan seharian penuh dengan pejabat pemerintah Myanmar. Dari Yangon, Menlu Retno bertolak ke Naypyidaw untuk bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.

"Saya akan menekankan isu keamanan dan stabilitas di Rakhine State," kata Retno dalam keterangan persnya.

Usai Ditolak di Aceh Selatan, Kondisi Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Banda Aceh

Setelah bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Menlu Retno akan bertemu dengan State Counsellor, Daw Aung San Suu Kyi. Kepala peraih Nobel Perdamaian itu, Menlu Retno akan menyampaikan proposal dan seruan pentingnya melakukan poteksi kepada semua warga di Rakhine State.

Kemudian, Menlu RI melanjutkan pertemuan dengan National Security Advisor, Menteri Luar Negeri Myanmar dan Menteri pada Kantor Presiden Myanmar.

Seorang Warga Myanmar Ditangkap Terkait Penyelundupan Rohingya ke Aceh

"Di mana saya bahas lebih detil proposal yang disampaikan Indonesia, termasuk bagaimana Indonesia akan berikan bantuan kemanusiaan kepada Rakhine State," ujar Retno.

Kedatangan Menlu RI ke Myanmar merupakan instruksi Presiden Joko Widodo terkait krisis kemanusiaan atas etnis Rohingya. Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa RI sudah mengirimkan bantuan  makanan dan obat-obatan untuk Rohingya sejak Januari dan Februari sebanyak 10 kontainer.

Pemerintah juga telah membangun sekolah dan membantu pendidikan di Rakhine State. Bahkan, dalam waktu dekat ini, RI segera membangun rumah sakit bagi masyarakat Rohingya.

"Pemerintah berkomitmen terus membantu mengatasi krisis kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan masyarakat internasional," kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya Minggu malam tadi. (ren)  

Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024