Wanita dan Anak-anak Rohingya Meregang Nyawa di Sungai

Penduduk etnis Rohingya terpaksa mengungsi setelah pecah konflik lagi di Myanmar.
Sumber :
  • REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

VIVA.co.id – Penjaga perbatasan Bangladesh menemukan 20 mayat perempuan dan anak-anak Rohingya. Mereka korban kecelakaan perahu, yang terbalik saat membawa para pengungsi Rohingya, yang menyelamatkan diri dari konflik di Myanmar.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Menurut kantor berita Reuters, jenazah 11 anak dan sembilan perempuan tersebut terdampar di pinggir Sungai Naf di Bangladesh, yang memisahkan negara itu dengan Myanmar. Sementara perahu yang ditumpangi dalam posisi terbalik.

Di distrik perbatasan Bangladesh, Cox's Bazar, kamp darurat untuk pengungsi yang dipindahkan sejak Oktober lalu diperluas untuk mengakomodasi ribuan orang yang datang dalam seminggu terakhir.

Usai Ditolak di Aceh Selatan, Kondisi Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Banda Aceh

Salah satu pendatang, Mohammed Rashid (45) mengakui harus dioperasi di bagian mata akibat terkena serpihan peluru yang menghantamnya setelah tentara Myanmar melepaskan tembakan ke arah kelompok Rohingya.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan di Bangladesh untuk melindungi ribuan orang yang terdampar di perbatasan negaranya. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM, sekitar 18.500 warga Rohingya yang sebagian besar dalam kondisi sakit telah berhasil menyelinap ke Bangladesh.

Seorang Warga Myanmar Ditangkap Terkait Penyelundupan Rohingya ke Aceh

Mereka melarikan diri dari Myanmar setelah serangkaian serangan terkoordinasi oleh gerilayawan Rohingya terhadap pasukan keamanan di utara negara bagian Rakhine, Myanmar yang menyebabkan militer melakukan perang terhadap teroris dan berimbas pada warga sipil.

Sementara itu, aparat Myanmar telah mengevakuasi ribuan umat Buddha Rakhine dari daerah tersebut dan bentrokan sejauh ini telah menewaskan setidaknya 117 orang yang kebanyakan merupakan gerilyawan atau kelompok pemberontak dari Rohingya. (ren)

Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024