Kerusuhan Pengungsi dengan Polisi Pecah di Roma

Bentrokan polisi dan pengungsi di salah satu square di Roma, Italia
Sumber :
  • REUTERS/Yara Nardi

VIVA.co.id – Bentrokan terjadi antara polisi dan para pengungsi di Italia. Dilaporkan pada Jumat, 25 Agustus 2017, para pengungsi sengaja menduduki salah satu square di Roma, dan tak mau meninggalkan pelataran tersebut, meskipun sudah diperingatkan aparat.

Tim Donald Trump Ingin Pengungsi Gaza Direlokasi ke RI, Kemenlu Merespons Tegas

Dilansir laman Reuters, bentrokan kemudian terjadi tatkala sekitar 100 orang pengungsi menolak meninggalkan lokasi tersebut. Sementara itu, polisi berupaya mengusir 800 pencari suaka yang juga ikut memanaskan situasi.

Bentrokan tersebut menandai terjadinya ketegangan di Italia dalam merespons imigran yang belakangan memang menjadi pro dan kontra. Untuk menstabilkan situasi, polisi pun menyiramkan air melalui water canon berkali-kali ke kerumunan massa.

Israel Terus Gempur Gaza meski Upaya Gencatan Senjata Tahap Final, 40 Warga Palestina tewas

Dilaporkan, para pengungsi yang sedang dalam proses suaka itu juga melempari polisi dengan botol, tongkat, dan batu. Polisi menyatakan, pengungsi menolak tempat penampungan yang sudah ditawarkan otoritas. Mereka bertahan di pelataran Piazza Independenza sejak Sabtu lalu.

Sementara itu, bagian dinding di pelataran dicoret dengan tulisan, "Kami pengungsi bukan teroris di Italia".

Gedung Sekolah Gaza Tempat Para Pengungsi Dibom Israel, Empat Warga Palestina Tewas

Dalam keterangan pers, Kepolisian Roma mengatakan bahwa anggotanya dilempari batu dan botol. Tak hanya itu, massa disebutkan sempat menyemburkan gas air mata dan menggunakan semprotan merica sebagai senjata.

Dua orang sudah ditahan menyusul insiden tersebut. Sementara itu, 13 orang harus dirawat yang salah satunya menderita patah tulang.

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Anti-Imigran, Trump Batalkan Penerbangan 1.600 Warga Afganistan yang Ingin Pindah ke AS

Hampir 1.660 warga Afghanistan, yang diizinkan pemerintah Amerika untuk bermukim kembali di AS, termasuk anggota keluarga personel militer AS, dibatalkan penerbangannya.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025