Foto Presiden Duterte dan Bos Intel Australia Banjir Kecaman
- Reuters
VIVA.co.id – Foto Kepala Badan Intelijen Australia (ASIS) Nick Warner dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menuai kecaman di Australia. Pasalnya dalam foto tersebut, baik Warner maupun Duterte mengepalkan tangan bersama-sama.
Kepalan tangan Duterte merupakan simbol yang digunakannya sejak melakukan kampanye presiden pada tahun 2016. Kepalan tangan itu juga dianggap sebagai simbol kerasnya pemerintahan Duterte dalam hal pemberantasan kejahatan tanpa mempertimbangkan HAM.
Bahkan lebih dari 5000 nyawa disebutkan melayang setelah Duterte menggencarkan pemberantasan narkoba seperti menggunakan kacamata kuda.
Dikutip dari laman BBC, foto itu diambil pada saat Warner menemui Duterte di Istana Kepresidenan Malacanang, Manila, Filipina. Foto itu lalu dipublikasikan melalui akun presiden Filipina.
Direktur Human Rights Watch di Australia, Elaine Pearson menilai bahwa gaya berfoto Warner dan Duterte sangat tidak pantas. Kepalan tangan kata dia bisa diartikan sebagai representasi Canberra soal memihak Duterte.
"Foto itu jadi menjijikkan, orang nomor satu intelijen Australia berfoto dengan orang yang sudah membunuh ribuan orang. Tidak seharusnya dia berfoto demikian dengan seorang pembunuh massal," kata Pearson.
Sementara Menteri Luar Negeri Australia, Julia Bishop juga sudah menanggapi kecaman tersebut. Dia mengatakan bahwa Warner hanya sekadar mengikuti yang disarankan pada saat itu.
"Yang pasti berfoto begitu bukan inisiatif Warner," kata Bishop.