Isu Penting Kunjungan Petinggi Komunis Vietnam ke RI
- Vietnamnews
VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) Nguyen Phu Trong akan mengunjungi Indonesia pada akhir bulan ini. Otoritas tertinggi di Republik Sosialis Vietnam itu akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 22 hingga 24 Agustus 2017.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmantha Nasir menyebut beberapa poin terkait kunjungan tersebut. Ia mengatakan, Sekjen PKV akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan MPR, DPR dan DPD. Selama di Indonesia, Phu Trong direncanakan pula untuk berbicara di forum bisnis dan akademis.
"Republik Sosialis Vietnam menganut sistem mono partai, di mana PKV adalah entitas politik tertinggi. Sekjen PKV adalah bagian integral dari eksistensi negara. Oleh sebab itu, Sekjen sebagai pemimpin tertinggi PKV memiliki kewenangan dan kekuasaan politik tertinggi, melampaui Presiden dan Perdana Menteri," ujar Arrmanatha, Minggu 20 Agustus 2017.
Ia menambahkan, sebelumnya pada tanggal 14 September 2011, Perdana Menteri (PM) Vietnam/Member of Politbiro untuk PKV Nguyen Tan Dung melakukan kunjungan resmi ke Indonesia. Kemudian, pada tanggal 27 Juni 2013, Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Ibu Negara Mai Tinh Hanh juga melakukan hal serupa, yakni kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan ia pernah menjabat sebagai Executive Committee untuk PKV.
Arrmanatha menuturkan, kunjungan Sekjen Nguyen Phu Trong ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang, utamanya peningkatan kerja sama di bidang maritim dan perikanan, perdagangan dan investasi, serta isu kawasan.
"Dewasa ini Vietnam adalah salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu enam persen pada 2016. Vietnam adalah negara tetangga dan mitra strategis Indonesia dalam konteks bilateral dan ASEAN. Kedua negara menyadari pentingnya untuk menggali potensi kerja sama di segala bidang yang lebih menguntungkan dan berkesinambungan," ucapnya.
Ia menjabarkan, angka perdagangan kedua negara mencapai $6,2 miliar pada tahun 2016 dan ditargetkan mencapai $10 miliar pada tahun 2018. Sementara itu, Indonesia menanamkan modalnya di Vietnam pada sektor properti, semen, obat-obatan, makanan dan bahan-bahan kimia dengan total $2 miliar pada tahun 2016.
Sedangkan perlakuan kunjungan kenegaraan terhadap Sekjen PKV telah diberikan antara lain oleh Singapura, Australia, Thailand, Italia, India, Jepang, dan Amerika Serikat.