Tak Punya Hati Sempat-sempatnya Selfie di Lokasi Tabrakan KA
- REUTERS/Osama Nageb
VIVA.co.id – Pemerintah Mesir memutuskan untuk memutasi enam petugas kesehatan. Mereka sempat-sempatnya swafoto (selfie) dengan latar belakang gerbong kereta yang hancur akibat tabrakan beberapa hari lalu.
Tak cuma swafoto, para petugas medis itu juga mengunggah foto-foto tersebut ke media sosial mereka. Foto-foto petugas medis yang masih berseragam lengkap itu mengundang kemarahan warganet di Mesir. Mereka menganggap para petugas medis tak berempati dan tak sadar bahwa mereka harus lebih dulu menyelamatkan dan menolong korban.
Dua kereta api bertabrakan di Kota Alexandria, Mesir, pada Jumat pekan lalu. Kecelakaan itu menewaskan 41 penumpang dan disebut sebagai salah satu kecelakaan kereta yang mematikan di wilayah Afrika. Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi memerintahkan agar kecelakaan itu segera mendapat penanganan.
Namun, kemudian beredar foto-foto para petugas medis yang melakukan aksi swafoto di depan bangkai kereta. Warganet yang marah menuntut agar para petugas medis itu mendapat hukuman. Salah seorang memberi label foto itu dengan tulisan,"conscience in koma" atau "hati nurani sedang koma." Dan menyebut foto tersebut sebagai 'selfie medics.'
Kemarahan warganet langsung mendapat tanggapan dari pihak berwenang Mesir. Direktur Layanan Darurat Kementerian Kesehatan Ahmed Al-Ansari mengatakan bahwa enam anggota awak ambulans telah dipindahkan ke oasis Siwa barat sebagai hukuman. "Itu adalah tindakan yang tidak tepat," katanya, seperti diberitakan oleh Arab News, 15 Agustus 2017.
Layanan ambulans Mesir telah dipuji di negara tersebut di masa lalu karena pekerjaan mereka yang sering berbahaya saat merawat demonstran selama demonstrasi Musim Semi Arab tahun 2011. Sementara itu, kantor berita negara MENA pada Jumat pekan lalu mengatakan jaksa Mesir telah memerintahkan penahanan supir kereta api dan asisten mereka yang terlibat dalam tabrakan tersebut. Jaksa memerintahkan dua supir kereta dan dua asisten ditahan selama 15 hari dan melepaskan beberapa pegawai perkeretaapian lainnya, kata MENA. Sampel darah dan urin diambil dari satu supir untuk memeriksa penggunaan narkoba.
Warga Mesir telah lama mengeluh bahwa pemerintah telah gagal menerapkan pengamananan dasar untuk perkeretaapian. Penumpang kereta api di Mesir berulangkali merasa dirugikan oleh pelayanan kereta api di negara tersebut. (ren)