Pemerintah Suriah Dituding Kerap Gunakan Bom Kimia
- REUTERS/Ammar Abdullah
VIVA.co.id – Organisasi non-pemerintah dan Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan bahwa mereka telah mencatat penggunaan senjata kimia sebanyak lima kali oleh rezim Suriah, setelah serangan yang menargetkan kota Khan Shaykhun, Idlib, pada April lalu.
Laporan yang dikeluarkan oleh jaringan yang berbasis di London itu mendokumentasikan serangan kimia yang dilakukan oleh rezim Suriah di lokasi oposisi di Damaskus serta daerah pedalamannya.
Dilansir Middle East Monitor, Rabu 16 Agustus 2017, kelompok HAM tersebut juga menegaskan bahwa rezim Suriah tidak berhenti menggunakan senjata kimia setelah pemboman oleh Amerika terhadap markas Shayrat, tempat pesawat penyerang Khan Shaykhun lepas landas.
Laporan itu menyebutkan bahwa rezim Suriah cenderung melakukan serangan kimiawi kecil yang tidak menyebabkan sejumlah besar korban, karena khawatir serangan besar akan menarik perhatian dunia dan mendorong respon besar lainnya.
Selain itu dilaporkan juga bahwa dalam serangan yang baru didokumentasikan, rezim Suriah kebanyakan menggunakan granat dengan muatan gas, yang diyakini sebagai gas klorin.
Tercatat jumlah total serangan kimia antara Maret 2011 hingga 31 Juli 2017 mencapai lebih dari 207 serangan, yang menyebabkan 1.420 orang tewas, di mana 1356 di antaranya adalah warga sipil, termasuk 186 anak dan 244 perempuan, serta 57 pejuang oposisi dan tujuh tahanan rezim dari pihak oposisi. Sementara korban luka mencapai 6672 orang. (ren)