Dokumen Tunjukkan Peran Besar Indonesia Utuhkan Filipina
- Reuters/Erick de Castro
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia terlibat penting dalam mengupayakan perdamaian di Wilayah Filipina Selatan sejak puluhan tahun lalu. Peran Indonesia tersebut terbukti melalui langkah dan arahan dari Menteri Luar Negeri Adam Malik pada tahun 1966.
Hal ini dituangkan melalui buku berjudul "The Art of Mediation: Indonesia's Role In the Quest For Peace In Southearn Philippines" yang dituliskan oleh Jamil Maidan Flores. Ia mengatakan, pada saat itu Adam Malik mengajukan sebuah solusi untuk mempersatukan Filipina di bagian selatan dalam kerangka kedaulatan nasional.
Akar perpecahan dan pemberontakan di Filipina selatan sendiri telah terjadi sejak lama bahkan saat periode kolonial Spanyol di abad ke 16. Saat itu, Spanyol menginginkan penaklukan karena mereka menghubungkan muslim di Filipina selatan dengan orang-orang Moros yang memerintah Spanyol selama beberapa abad pada masa lalu.
"Adam Malik menyerukan solusi dengan kerangka kedaulatan nasional dan integritas teritori Filipina. Atas saran Malik, pihak pemerintah Filipina dan MNLF dapat duduk bersama dan menyelesaikan konflik secara damai," kata Jamil di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Senin 31 Juli 2017.
Selain itu, Adam Malik juga berpendapat bahwa keamanan di Kawasan Asia Tenggara harus dijaga dengan baik. Apalagi saat itu Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) baru saja terbentuk selama tujuh tahun.
"Ia berpendapat bahwa negara-negara harus berkonsentrasi untuk mempromosikan solidaritas regional daripada kepentingan nasional," ungkap Jamil.
Jamil Maidan Flores merupakan penulis yang sudah cukup dikenal dengan beberapa karyanya. Pria yang berbasis di Jakarta ini menuliskan buku tentang hal-hal terkait kebijakan luar negeri dan juga filsafat.