RI Ingin Lebih Akrab dengan San Marino
- KBRI Roma
VIVA.co.id – Indonesia ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan San Marino. Walaupun negara kecil, San Marino memiliki fundamental ekonomi yang kuat, yang ditopang oleh sektor jasa, industri pariwisata dan perbankan.
Demikian hasil pertemuan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik San Marino, Esti Andayani, dengan Dwi Kepala Negara Republik San Marino, Mimma Zavoli dan Vanessa d'Ambrosio. Mereka bertemu saat Dubes Esti menyerahkan Surat Kepercayaan dari Presiden RI kepada pemimpin San Marino pada 26 Juli lalu di Istana Palazzo Pubblico, Citta.
Dia meminta dukungan penuh Dwi Kepala Negara Republik San Marino dalam pelaksanaan tugas sebagai Duta Besar RI untuk negara itu. “Saya ingin agar San Marino lebih akrab di telinga masyarakat Indonesia, baik untuk pariwisata maupun potensi ekonominya.
Demikian pula sebaliknya, masyarakat San Marino perlu lebih mengenal Indonesia agar kerja sama dan hubungan antar-negara, antar-warga, bisa terjalin lebih erat", tutur Dubes Esti, seperti yang disiarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma hari ini. Dia didampingi oleh Counselor Politik KBRI Roma, Carolina Tinangon.
Sehari sebelum penyerahan Surat Kepercayaan, Duta Besar RI yang sehari-hari berkedudukan di Roma, Italia ini juga berkesempatan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Republik San Marino, Nicola Renzi, dan perwakilan Kamar Dagang Republik San Marino. Ini dalam rangka mencari peluang baru dan peningkatan hasil nyata bagi hubungan dan kerja sama bilateral khususnya di sektor-sektor yang menjadi fokus kepentingan nasional seperti perdagangan, ekonomi, sosial dan budaya serta pariwisata.
Menlu San Marino menyampaikan keyakinannya bahwa penunjukan Dubes Esti akan memberikan kontribusi aktif dalam meningkatkan kerja sama dan hubungan bilateral. “Republik Indonesia dan Republik San Marino memang memiliki banyak perbedaan. Namun keduanya memiliki warisan sejarah, budaya dan lingkungan yang luar biasa,” ujar Renzi.
San Marino merupakan negara Republik Demokratik Konstitusional tertua di dunia, dengan sistem pemerintahan yang cukup unik. Kepala Negara dijabat oleh dua orang sekaligus yang disebut dengan Captains Regent atau Dwi Kepala Negara.
Dwi Kepala Negara tersebut dipilih oleh Great and General Council (Dewan Perwakilan Rakyat San Marino) dengan masa jabatan selama enam bulan. Setiap tahunnya, Republik San Marino mengadakan upacara pelantikan Dwi Kepala Negara sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 1 April dan 1 Oktober.
Negeri di Awan
San Marino adalah negara enclave yang terletak di Semenanjung Italia sebelah Timur Laut. Tak heran, interaksi masyarakatnya sejak dahulu banyak berkaitan dengan Italia. Dengan populasi sekitar 33 ribu jiwa, Republik San Marino memiliki angka pendapatan perkapita yang sangat tinggi, mencapai USD 65 ribu. Perekonomian negara ini ditopang oleh sektor jasa dan industri pariwisata serta perbankan.
"Negeri di awan". Sebutan itu cocok untuk menggambarkan San Marino, yang termasuk lima negara dengan luas wilayah terkecil di dunia. Pusat kota Citta di San Marino, ibukota Republik San Marino, terletak di puncak gunung Titan sekitar 700 meter di atas permukaan laut.
Dari Palazzo Pubblico, tempat dilaksanakannya penyerahan Surat Kepercayaan, terhampar pemandangan yang begitu indah. Langit biru dan awan putih melengkapi lukisan indah lembah dan bukit yang hijau. Posisi pusat pemerintahan San Marino tersebut membuat seolah kita tengah berada di antara awan-awan yang berarak. (ren)