Gempa Turki Picu Tsunami
- VIVA.co.id/Twitter
VIVA.co.id – Gempa berkekuatan 6,7 skala richter mengguncang Teluk Gokova Turki, Jumat, 21 Juli 2017 sekira pukul 05.31 atau sekira pukul 01.31 waktu setempat.
Mengutip laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dangkal di kedalaman 10 kilometer di lepas pantai Teluk Gokova telah memicu gelombang tsunami di wilayah Turki dan sebagian Yunani.
"Alat pemantau pasang surut di Bodrum mencatat ketinggian tsunami hanya mencapai 25 sentimeter, namun di tempat lain dilaporkan mencapai 50 sentimeter," ujar Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
Sejauh ini dari laporan sementara, dampak gempa yang mengguncang Turki dan Yunani ini telah menewaskan dua orang dan membuat ratusan lainnya terluka. Tak cuma itu, sejumlah bangunan pun dilaporkan mengalami kerusakan. Sedangkan untuk dampak tsunami, sejauh ini belum ada informasi terbaru mengenai dampaknya.
Analisis BMKG, kawasan Teluk Gokova merupakan sistem graben terbesar di Turki bagian barat, yang keberadaannya berkaitan dengan bekerjanya gaya ekstensional di wilayah Aegean. Sehingga wajar jika mekanismpe gempa pembangkit tsunami ini adalah sesar turun.
Kondisi tektonik di wilayah ini memang cukup kompleks karena keberadaan beberapa sistem sesar dengan 2 struktur sesar besar yaitu Zona Sesar Gokova dan Zona Sesar Ula Oren.
Secara seismik, wilayah Turki bagian barat merupakan salah satu kawasan dengan aktivitas gempa paling aktif di dunia. Wilayah ini sudah beberapa kali terjadi gempa signifikan.
Data tercatat, pada 12 Juni 2017 lalu gempa berkekuatan 6,3 SR mengguncang Pantai Aegean menyebabkan satu orang meninggal dan 15 orang terluka.
Lalu pada 17 Agustus 1999, gempa besar berkekuatan 7,0 SR juga mengguncang Kota Izmit menyebabkan sebanyak 17.000 orang meninggal, dan pada 23 Oktober 2011 gempa kuat 7.2 SR mengguncang Propinsi Van menyebabkan sebanyak 600 orang meninggal. (mus)