Kisruh Politik Venezuela, Pemerintahan Tandingan Disiapkan
- REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
VIVA.co.id – Kelompok oposisi Venezuela menyerukan protes besar melawan Presiden Nicolas Maduro. Ini lantaran adanya upaya pemerintah untuk melakukan amendemen konstitusi negara melalui referendum.
"Kami tidak akan membiarkan penghancuran Venezuela. Seluruh negara sangat menolak rezim Maduro," kata pemimpin oposisi Freddy Guevara, seperti diberitakan Reuters, Selasa 18 Juli 2017.
Pihak oposisi mengajak masyarakat untuk melakukan pemogokan selama 24 jam.
Kelompok oposisi menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah untuk membentuk sebuah pemerintahan "persatuan nasional". Hal ini akan membuka kemungkinan adanya pemerintahan tandingan atas kekuasaan Maduro.
Pihak oposisi mengklaim telah membawa 7,6 juta orang pada akhir pekan lalu untuk melakukan sebuah pemungutan suara tidak resmi.
Sementara itu, rival dari Presiden Maduro menginginkan dilakukannya pemilihan presiden sekaligus untuk menghentikan rencana Maduro untuk menciptakan Badan Legislatif baru yang menjadi hal kontroversial.
Mereka juga menuntut kebebasan sekitar 400 aktivis yang dipenjarakan pemerintahan Maduro serta kemerdekaan untuk Badan Legislatif yang dikuasai oposisi. Pula menuntut izin adanya bantuan kemanusiaan dari pihak asing kepada rakyat Venezuela yang menderita kemiskinan.
Guevara mengatakan bahwa oposisi hanya akan berbicara dengan pemerintah jika amendemen konstitusi dibatalkan.
Sementara Presiden Maduro menyebut pemimpin oposisi seperti bajak laut yang berusaha menyabotase ekonomi dan menurunkan dirinya melalui aksi kekerasan. Dia juga menuduh gerakan itu membonceng Amerika Serikat. (ren)