Kejahatan Antimuslim di AS Melonjak 91 Persen
- REUTERS/Gabriela Bhaskar
VIVA.co.id – Sebuah laporan mengungkap jumlah kejahatan bernuansa kebencian terhadap muslim yang meningkat sebesar 91 persen pada paruh pertama tahun 2017 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 di Amerika Serikat.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan, jumlah kejahatan kebencian melonjak dibanding tahun lalu. Disebutkan tahun ini masih menjadi tahun terburuk kasus-kasus insiden anti-Muslim sejak organisasi hak-hak sipil memulai pendataan pada tahun 2013.
"Kampanye Presiden dan pemerintah Trump telah dimanfaatkan lapisan kefanatikan dan kebencian yang menyasar kelompok muslim Amerika dan minoritas lainnya," kata Zainab Arain, Koordinator CAIR seperti dikutip laman Middle East Monitor, Selasa 18 Juli 2017.
"Jika tindakan bias yang memengaruhi komunitas Muslim Amerika berlanjut seperti sebelumnya, tahun 2017 bisa menjadi salah satu tahun terburuk yang pernah terjadi," lanjutnya.
Insiden yang paling sering didokumentasikan oleh CAIR melibatkan pelecehan yang didefinisikan sebagai insiden tanpa kekerasan atau ancaman. Jenis insiden kedua yang paling umum adalah kejahatan kebencian yang melibatkan kekerasan fisik dan pengrusakan properti.
"Dua puluh persen insiden terjadi karena individu dianggap sebagai muslim. Selain itu jilbab wanita muslim juga menjadi pemicu sebesar 15 persen," kata Zainab.