Presiden Filipina Akan Perpanjang Masa Darurat Militer
- Reuters/Romeo Ranoco
VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah meminta persetujuan Kongres Filipina untuk memperpanjang operasi darurat militer hingga akhir tahun 2017 di Filipina Selatan. Hal itu dilakukan untuk memerangi militan Islam, ISIS.
"Kami akan memberantas kelompok teroris lokal yang selama ini mengancam Mindanao," kata Juru Bicara Presiden Duterte, Ernesto Abella sebagaimana dilansir laman Reuters.
Mindanao merupakan wilayah yang dihuni sekitar 22 juta orang. Dalam rekam jejaknya, Mindanao memang rentan dengan berbagai aksi separatis dan pemberontakan. Darurat militer diberlakukan di Mindanao mulai tanggal 23 mei 2017 menyusul pemberontakan dan serangan yang dilakukan kelompok Maute dan kelompok Abu Sayyaf yang mendukung ISIS.
Diketahui bahwa ISIS sempat mengambil alih Kota Marawi.
Kelompok militan pada saat itu menguasai jantung kota dan objek-objek vital dai Marawi. Sudah sekitar 7 pekan, serangan dan pertempuran antara militer dan kelompok militan terjadi di sana dan disebutkan menewaskan sekitar 500 orang.
Sementara militer Filipina optimistis bahwa posisi kelompok militan pendukung ISIS kini makin tersudut. (mus)