Belum Lama Ini, Telegram Terancam Blokir di Negara Asalnya
- REUTERS/Dado Ruvic
VIVA.co.id – Aplikasi Telegram Messenger juga diketahui pernah terancam diblokir oleh negara asalnya, Rusia. Hal ini pernah disampaikan oleh Badan Komunikasi Rusia Roskomnadzor sebagaimana dilansir Reuters pada Januari, 2017.
Kepala Roskomnadzor, Alexander Zharov, melalui rilis di situs resmi lembaga itu menyatakan bahwa Telegram sudah melewati batas waktu permintaan data percakapan teroris di aplikasi teknologi komunikasi tersebut.
Sementara CEO Telegram Pavel Durov menyesalkan hal ini dan menilai bahwa Telegram selama ini tidak bermasalah di negara-negara lain. Dia bahkan mengatakan pada saat itu, ironis bahwa pemerintah Rusia lebih mempercayakan komunikasinya dengan perusahaan teknologi komunikasi asal negara lain.
"Apabila Telegram diblokir maka artinya korespondensi orang Rusia akan dikontrol oleh semua aplikasi milik Amerika seperti data via Whatsapp, Apple dan Google," kata Durov.
Badan Keamanan Rusia sebelumnya menyatakan bahwa aplikasi Telegram digunakan oleh pengebom bunuh diri dan jaringannya di St Petersburg, Rusia. Diketahui bahwa kejadian tersebut menewaskan 15 orang.
Pemerintah Rusia kemudian mengancam memblokir Telegram setelah Durov menolak menyerahkan data enskripsi percakapan pengguna kepada pemerintah.
Kini hal yang sama terjadi di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informasi melakukan blokir terhadap aplikasi Telegram berbasis komputer dan akan melakukan blok terhadap aplikasi Telegram mobile apabila Durov tidak mau bekerja sama. (one)