Saat Menunggu Antrean Referendum, Warga Venezuela Ditembaki
- Reuters/Carlos Garcia Rawlins
VIVA.co.id – Seorang warga Venezuela berusia 61 tahun, Xiomara Soledad Scott, menjadi korban penembakan di Caracas, Venezuela. Ia sedang menunggu dalam antrean untuk memberikan suaranya pada referendum tidak resmi yang digelar oleh kelompok oposisi Venezuela.
Menurut keterangan saksi mata, aksi penembakan dilakukan seorang pria dari atas motor yang terus melaju. Ia melepaskan tembakan secara acak pada warga yang sedang mengantre. Situasi sempat panik karena seluruh warga yang berada di antrean berhamburan menyelamatkan diri.
Pihak oposisi menuduh, aksi itu dilakukan oleh kelompok paramiliter. Juru bicara kelompok oposisi, Carlos Ocariz mengatakan penembakan itu membuat mereka sangat berduka. "Hal ini sangat menyakitkan," ujarnya seperti diberitakan oleh BBC, 17 Juli 2017.
Referendum tak resmi dilakukan oleh kelompok oposisi. Mereka melakukan aksi ini setelah pemerintah Venezuela mengumumkan akan melakukan pemilihan pada 30 Juli mendatang untuk membentuk sebuah majelis baru, yang memiliki kekuatan untuk menuliskan ulang konstitusi negara dan membubarkan institusi negara. Sejumlah kritikus mengatakan, majelis tersebut bisa mengarah pada kepemimpinan diktator.
Menanggapi rencana pemerintah, kelompok oposisi menggelar referendum tandingan. Warga diberi opsi, apakah mereka menginginkan pemilihan baru sebelum masa kepresidenan Nicolas Maduro berakhir pada 2018, atau apakah mereka menginginkan kelompok militer untuk mempertahankan konstitusi saat ini.
Oposisi mendirikan posko pemilihan di bioskop, lapangan olah raga dan seluruh wilayah di Venezuela. Pihak oposisi berharap, tingginya minat warga Venezuela dalam referendum tak resmi itu bisa menekan pemerintah untuk melihat kondisi kepercayaan warga Venezuela.