Putri Cantik PM Pakistan Habis-habisan di-Bully Warganet
- Twitter/BBC.com
VIVA.co.id – Diduga melakukan kebohongan publik untuk menyembunyikan hartanya, putri Perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif yang bernama Maryam Nawaz menjadi topik hangat di Twitter. Para warganet Twitter Pakistan sebagian besar merundung atau mem-bully Maryam karena ketahuan membuat surat warisan palsu untuk menutupi kekayaannya.
Perempuan muda yang dikenal jelita itu memang disebutkan sedang dipersiapkan menjadi salah satu penerus Nawaz Sharif di politik. Namun sayangnya melalui bocornya dokumen Panama Papers, nama Nawaz Sharif muncul di dalamnya dengan jumlah harta dan aset yang sangat besar.
Disebutkan melalui Panama Papers yang dipublikasikan International Consortium of Investigative Journalists tahun lalu menunjukkan bahwa Sharif dan anaknya termasuk Maryam terkait dengan kepemilikan perusahaan minyak lepas pantai. Sementara partai oposisi di Pakistan juga mengungkap bahwa uang sang PM dan keluarga selama ini dibelikan aset-aset mewah seperti apartemen di London.
Hal tersebut sempat menimbulkan hujatan dan dorongan agar PM Nawaz mundur namun dia bersikeras bahwa dokumen itu digunakan lawan politik untuk menjatuhkannya. Sementara Maryam yang juga disebutkan memiliki banyak aset malah membantah dan menyebutkan bahwa aset-aset tersebut adalah milik sang kakak yang memang dikenal pebisnis.
Maryam mengatakan, bahwa dia hanya ditunjuk sebagai ahli waris dan itu dituangkan dalam surat warisan yang ditandatangani dirinya dan sang kakak dan disebutkan dibuat tahun 2016. Namun anehnya, terungkap bahwa font atau jenis huruf yang digunakan pada surat warisan itu adalah jenis Calibri yang diakui Microsoft baru dirilis kepada umum pada tahun 2017. Surat itu lalu diduga palsu dan Maryam telah membuat kebohongan publik.
Buntutnya, sebagaimana dilansir BBC, Maryam kini menjadi objek bully Twitter warganet Pakistan. Berbagai meme sengaja dibuat warganet soal kebohongan itu.
Pandora Papers Menguak Rahasia Orang Terkaya dan Terkuat di Dunia
Para pemimpin dan politisi dunia, termasuk dari Indonesia masuk dalam daftar ini. Dokumen ini menunjukkan "banyak kemunafikan" dari mereka yang kaya dan berkuasa.
