Penang Kewalahan Atasi Sampah Makanan yang Membeludak

Para turis di Penang tatkala menunggu pesanan makanan di salah satu foodcourt
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ezra Natalyn Sihite

VIVA.co.id – Penang, termasuk lokasi yang diperhitungkan banyak wisatawan sebagai destinasi wisata kuliner paling dicari, jika berkunjung ke Malaysia. Namun, hal ini rupanya menimbulkan kekhawatiran baru bagi masyarakat dan otoritas setempat.

Limbahnya Rugikan Negara Rp231 Triliun Per Tahun, Yuk Kelola Sampah Makanan di Rumah

Sebuah laporan seperti dilansir laman WorldBuzz menyebutkan, pemerintah negara bagian Penang memperkirakan bahwa rata-rata 700 Kilogram makanan terbuang setiap harinya.

Fakta ini juga didukung oleh statistik Departemen Pengelolaan Limbah Padat Nasional yang menyatakan bahwa penyumbang terbesar limbah padat adalah makanan yang menghasilkan 3.000 ton sampah setiap hari

Fakta Mengejutkan 'Food Waste' di Indonesia

Sebagian besar pemborosan makanan ini diduga berasal dari restoran, hotel, dan perusahaan katering, khususnya katering pernikahan dan open house. Hal ini terjadi, karena para klien katering memesan makanan dalam jumlah banyak. Namun, sebagian besar sisa makanan tersebut tidak dikonsumsi, sehingga berkontribusi terhadap limbah.

Sedangkan restoran, banyak yang juga menghasilkan sampah makanan. Pemilik restoran nasi kandar Line Clear yang terkenal di Penang, Sahubar Ali menceritakan pengalamannya.

Bukti Orang Indonesia Boros: 48 Juta Ton/Tahun Makanan Terbuang, Kerugian Rp 551 Triliun

"Dalam bisnis nasi kandar, kita harus memasak banyak makanan setiap hari untuk memenuhi selera konsumen. Kami tidak bisa menghindari beberapa hidangan, karena mungkin ada pelanggan yang menyukainya," kata dia.

Ali memperkirakan bahwa mereka membuang antara lima hingga 10 kilogram makanan setiap hari. Jumlah itu belum termasuk sisa makanan di piring pelanggan. (asp)

Ilustrasi makan di restoran.

Menyelamatkan Makanan, Mengentaskan Kelaparan

Masalah sampah makanan di restoran, hotel, dan pusat perbelanjaan menjadi salah satu tantangan serius di berbagai negara, termasuk Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024