PBB Pertimbangkan Penguatan Sanksi Terbaru Korea Utara
- REUTERS/Denis Balibouse/File Photo
VIVA.co.id – Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, akan memberikan suaranya untuk mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB terkait sanksi yang lebih kuat kepada Korea Utara atas uji coba rudal balistiknya.
Kepada diplomat PBB, Haley kembali menegaskan deadline terbaru terhadap PBB atas peluncuran rudal terbaru Korea Utara yang diyakini dapat menjangkau daratan Alaska dan sebagian wilayah pantai barat Amerika.
Setelah Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklirnya pada September lalu, Dewan Keamanan PBB meminta waktu tiga bulan untuk menyetujui diperkuatnya sanksi.
Selain itu, Amerika Serikat juga memberikan rancangan resolusi kepada China untuk menjatuhkan sanksi yang lebih kuat kepada Pyongyang setelah 15 anggota Dewan Keamanan PBB bertemu pekan lalu untuk membahas peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM).
Menanggapi hal ini, Duta Besar China, Liu Jieyi, mengatakan penting untuk memastikan apakah tindakan yang dilakukan oleh DK PBB harus kondusif untuk mencapai tujuan Semenanjung Korea yang denuklirisasi, damai dan stabil.
"Kami benar-benar harus memikirkan dengan seksama bagaimana pendekatan terbaik di Dewan Keamanan, karena sebuah resolusi dan sanksi sendiri bukanlah tujuan," kata Liu, dilansir Reuters, Selasa 11 Juli 2017.
Pada dasarnya Amerika Serikat dan China telah menegosiasikan sanksi baru terhadap Korea Utara, sebelum secara formal melibatkan anggota dewan lainnya. Kabarnya, Amerika secara informal akan menggandeng Inggris dan Prancis, sementara China kemungkinan akan berbicara dengan Rusia.
Untuk diketahui AS, China, Rusia, Inggris dan Prancis adalah negara-negara pemegang hak veto permenen di DK PBB.